Cara Menghitung Tetesan Infus

Cara Menghitung Tetesan Infus – Kawan Mastah

Halo, Kawan Mastah! Apakah kamu sedang belajar cara menghitung tetesan infus? Di artikel ini, kita akan belajar langkah-langkahnya dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami. Sebelum kita mulai, pastikan kamu sudah mempersiapkan semua alat yang dibutuhkan, seperti jarum infus, selang infus, dan alat penghitung tetesan.

Apa itu Tetesan Infus?

Tetesan infus adalah pengukuran volume cairan yang masuk ke dalam tubuh melalui selang infus. Tetesan ini diukur dalam satuan jumlah tetesan per menit, dan biasanya digunakan pada saat pemberian cairan infus. Jumlah tetesan yang diberikan per menit tergantung pada banyaknya cairan yang harus diberikan dan tingkat keparahan penyakit pasien.

FAQ: Apa Bedanya Tetesan Infus dengan Milliliter Infus?

Milliliter infus adalah satuan ukuran volume cairan yang diberikan melalui selang infus. Sementara, tetesan infus adalah satuan ukuran jumlah tetesan per menit yang digunakan untuk mengukur kecepatan cairan masuk ke dalam tubuh pasien. Meskipun keduanya berhubungan erat, tetesan infus lebih sering digunakan sebagai pengukuran kecepatan aliran infus.

Alat yang Dibutuhkan

Sebelum kita memulai perhitungan tetesan infus, kita harus mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Beberapa alat yang harus dipersiapkan antara lain:

Nama Alat
Fungsi
Jarum infus
Untuk memasukan cairan ke dalam tubuh pasien
Selang infus
Tempat cairan infus mengalir ke dalam tubuh pasien
Alat penghitung tetesan
Untuk menghitung jumlah tetesan yang masuk ke dalam tubuh pasien

Cara Menghitung Tetesan Infus

Berikut langkah-langkah sederhana dalam menghitung tetesan infus:

1. Hitung Volumenya

Pertama-tama, hitunglah volume cairan yang harus diberikan pada pasien per jamnya. Hitungan ini bergantung pada berat badan pasien dan jenis cairan infus yang diberikan. Perhitungan akan lebih mudah jika kamu menggunakan rumus berikut:

V = BB x 1000 x F

Dimana:

  • V = volume cairan per jam (dalam mililiter)
  • BB = berat badan pasien (dalam kilogram)
  • F = faktor koreksi (antara 10 – 20 tergantung efek yang diinginkan)

Sebagai contoh, jika berat badan pasien adalah 60 kg dan ingin diberikan cairan infus NaCl 0,9% dengan faktor koreksi 15, maka:

V = 60 x 1000 x 15 = 900.000 ml atau 900 liter per jam

2. Hitung Jumlah Tetesan per Menit

Setelah mengetahui volume cairan infus yang harus diberikan per jam, selanjutnya kita hitung berapa jumlah tetesan yang harus diberikan per menit. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Jumlah tetesan per menit = (V x Jumlah tetesan per ml) / 60

Jumlah tetesan per ml berkisar antara 10-20 tetesan per ml, tergantung pada diameter selang infus. Biasanya, selang infus standar memiliki jumlah tetesan per ml sebanyak 15 tetesan.

Sebagai contoh, jika kita ingin memberikan 900 ml cairan infus NaCl 0,9% dengan selang infus standar yang memiliki jumlah tetesan per ml sebanyak 15 tetesan, maka hitungannya adalah sebagai berikut:

Jumlah tetesan per menit = (900 x 15) / 60 = 225 tetesan per menit

3. Cek Aliran Infus

Setelah kita mengetahui jumlah tetesan yang harus diberikan per menit, kita perlu untuk memastikan aliran infus berjalan dengan benar. Gunakan alat penghitung tetesan untuk menghitung jumlah tetesan yang masuk ke dalam selang infus dalam waktu 1 menit. Jumlah tetesan yang sesuai dengan perhitungan sebelumnya menunjukkan bahwa aliran infus berjalan dengan benar.

4. Cek Pasien

Terakhir, pastikan pasien dalam kondisi yang stabil dan cairan infus tidak mengalir terlalu cepat atau terlalu lambat. Jika terjadi masalah, segera hubungi dokter dan hentikan pemberian cairan infus.

Kesimpulan

Belajar cara menghitung tetesan infus memang memerlukan waktu dan ketelitian, tetapi sangat penting untuk dilakukan agar pasien mendapatkan cairan infus dengan dosis yang tepat. Selalu periksa aliran infus dan kondisi pasien secara berkala untuk memastikan pemberian cairan infus berjalan dengan benar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Kawan Mastah!

Cara Menghitung Tetesan Infus