Cara Menghitung Sigma – Mudah dipahami oleh Kawan Mastah

Salam Kawan Mastah, kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung sigma. Sebelum masuk ke dalam pembahasan, pastikan Kawan Mastah sudah memahami konsep dasar statistik. Karena kali ini kita akan membahas mengenai cara menghitung sigma pada data statistik. Sigma adalah ukuran variabilitas untuk suatu data statistik. Yuk, simak penjelasan lengkapnya dibawah ini!

Pengertian Dasar Sigma

Sebelum Kawan Mastah memulai menghitung sigma, Kawan Mastah harus memahami terlebih dahulu apa itu sigma dan manfaatnya dalam statistik. Sigma adalah simbol yang digunakan untuk menyatakan deviasi standar atau variansi dari sekelompok data. Sigma juga dapat diartikan sebagai ukuran variasi atau variasibilitas dari data.

Sebagai contoh, jika suatu data memiliki nilai sigma yang tinggi, maka hal itu menunjukkan bahwa data tersebut memiliki variasi yang tinggi dan tidak stabil. Sebaliknya, jika suatu data memiliki nilai sigma yang rendah, itu menunjukkan bahwa data tersebut sangat stabil dan tidak memiliki variasi yang signifikan.

Dalam statistik, sigma digunakan untuk mengukur keakuratan atau ketidakakuratan suatu data. Jadi, semakin kecil nilai sigma, semakin akurat data tersebut.

Menghitung Sigma pada Data Statistik

Untuk menghitung sigma pada data statistik, Kawan Mastah dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Hitung Nilai Rata-Rata/ Mean

Langkah pertama dalam menghitung sigma adalah dengan menghitung nilai rata-rata/ mean pada data statistik. Rata-rata atau mean adalah nilai yang dihitung dengan menjumlahkan semua data kemudian dibagi dengan jumlah data.

Contohnya, jika Kawan Mastah memiliki data sebagai berikut:

No
Nilai
1
10
2
20
3
30
4
40

Maka, nilai rata-rata/ mean dapat dihitung dengan cara:

Mean = (10 + 20 + 30 + 40) / 4 = 25

Artinya, nilai rata-rata/ mean pada data tersebut adalah 25.

Langkah 2: Hitung Selisih Setiap Data dengan Nilai Mean

Setelah menghitung nilai mean, langkah kedua dalam menghitung sigma adalah dengan menghitung selisih setiap data dengan nilai mean.

Contohnya, jika nilai mean pada data tersebut adalah 25, maka selisih setiap data dengan nilai mean dapat dihitung sebagai berikut:

No
Nilai
Selisih
1
10
-15
2
20
-5
3
30
4
40
15

Dalam tabel di atas, Kawan Mastah dapat melihat bahwa setiap data dihitung selisihnya dengan nilai mean. Misalnya, data ke-1 dihitung selisihnya dengan rumus 10 – 25 = -15. Data ke-2 dihitung selisihnya dengan rumus 20 – 25 = -5, dan seterusnya.

Langkah 3: Hitung Kuadrat Selisih Setiap Data

Setelah menghitung selisih setiap data dengan nilai mean, langkah selanjutnya adalah dengan menghitung kuadrat selisih setiap data.

Contohnya, jika Kawan Mastah memiliki selisih setiap data seperti pada tabel sebelumnya, maka Kawan Mastah dapat menghitung kuadrat selisih setiap data dengan rumus:

(selisih)^2

Maka, nilai kuadrat selisih setiap data dapat ditulis dalam tabel berikut:

No
Nilai
Selisih
Kuadrat Selisih
1
10
-15
225
2
20
-5
25
3
30
5
25
4
40
15
225

Dalam tabel di atas, Kawan Mastah dapat melihat bahwa setiap selisih data dihitung kuadratnya. Misalnya, kuadrat selisih data ke-1 adalah (-15)^2 = 225, data ke-2 adalah (-5)^2 = 25, dan seterusnya.

Langkah 4: Hitung Total Nilai Kuadrat Selisih

Setelah menghitung kuadrat selisih setiap data, langkah selanjutnya adalah dengan menghitung total nilai kuadrat selisih.

Contohnya, jika Kawan Mastah memiliki kuadrat selisih setiap data seperti pada tabel sebelumnya, maka Kawan Mastah dapat menghitung total nilai kuadrat selisih dengan menjumlahkan semua kuadrat selisih tersebut:

Total Kuadrat Selisih = 225 + 25 + 25 + 225 = 500

Artinya, total nilai kuadrat selisih pada data tersebut adalah 500.

Langkah 5: Hitung Variansi dari Data

Setelah menghitung total nilai kuadrat selisih, langkah selanjutnya adalah dengan menghitung variansi dari data. Variansi adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat variasi atau variasibilitas suatu data.

Rumus variansi adalah:

Variansi = Total Kuadrat Selisih / Jumlah Data

Contohnya, jika Kawan Mastah memiliki total nilai kuadrat selisih sebesar 500 dan jumlah data adalah 4, maka variansi dapat dihitung dengan rumus:

Variansi = 500/4 = 125

Artinya, nilai variansi pada data tersebut adalah 125.

Langkah 6: Hitung Deviasi Standar dari Data

Setelah menghitung variansi, langkah terakhir dalam menghitung sigma adalah dengan menghitung deviasi standar dari data. Deviasi standar adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat variasi atau variasibilitas suatu data.

Rumus deviasi standar adalah:

Deviasi Standar = akar(Variansi)

Contohnya, jika Kawan Mastah memiliki nilai variansi sebesar 125, maka deviasi standar dapat dihitung dengan rumus:

Deviasi Standar = akar(125) = 11,18

Artinya, nilai deviasi standar pada data tersebut adalah 11,18.

FAQ Cara Menghitung Sigma

1. Apa itu sigma dalam statistik?

Sigma adalah simbol yang digunakan untuk menyatakan deviasi standar atau variansi dari sekelompok data. Sigma juga dapat diartikan sebagai ukuran variasi atau variasibilitas dari data.

2. Mengapa sigma penting dalam statistik?

Sigma penting dalam statistik karena sigma digunakan untuk mengukur keakuratan atau ketidakakuratan suatu data. Semakin kecil nilai sigma, semakin akurat data tersebut.

3. Bagaimana cara menghitung sigma?

Untuk menghitung sigma pada data statistik, Kawan Mastah dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

– Hitung nilai rata-rata/ mean pada data statistik.

– Hitung selisih setiap data dengan nilai mean.

– Hitung kuadrat selisih setiap data.

– Hitung total nilai kuadrat selisih.

– Hitung variansi dari data.

– Hitung deviasi standar dari data.

4. Apa perbedaan antara variansi dan deviasi standar?

Variansi dan deviasi standar merupakan ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat variasi atau variasibilitas suatu data. Perbedaannya adalah variansi dihitung dengan cara menghitung rata-rata nilai kuadrat selisih setiap data, sementara deviasi standar dihitung dengan cara menghitung akar kuadrat dari nilai variansi.

5. Apa saja manfaat dari penggunaan sigma dalam statistik?

Manfaat dari penggunaan sigma dalam statistik antara lain adalah untuk mengukur tingkat variasi atau variasibilitas suatu data, menghitung tingkat akurasi atau ketidakakuratan suatu data, dan sebagai alat untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung sigma. Dalam menghitung sigma pada data statistik, Kawan Mastah perlu mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan diatas. Dengan menghitung sigma, Kawan Mastah dapat mengetahui tingkat variasi atau variasibilitas suatu data, mengukur tingkat akurasi atau ketidakakuratan suatu data, dan sebagai alat untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana. Semoga penjelasan ini bermanfaat untuk Kawan Mastah. Terima kasih sudah membaca sampai akhir.

Cara Menghitung Sigma – Mudah dipahami oleh Kawan Mastah