Mengapa kita harus beriman kepada nabi dan rasul?

Jawaban untuk pertanyaan mengapa kita harus beriman kepada nabi dan rasul adalah mematuhi perintah Allah sesuai dengan firman-Nya dalam al-Qur’an. Beriman kepada nabi dan rasul merupakan salah satu rukun iman yang wajib dijaga oleh umat muslim. Jika salah satu rukun ini saja ditinggalkan, berarti dia sudah kafir dan harus bertobat kepada Allah.

Beriman kepada nabi dan rasul artinya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan manusia dan mengangkatnya sebagai nabi dan rasul untuk membimbing manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan petunjuk Allah. Allah memang mengangkat nabi dan rasul dari kaum manusia sendiri. Hal ini terdapat hikmah didalamnya.

Nabi dan rasul adalah hamba-hamba Allah yang menjadi pilihan-Nya untuk mengemban dakwah bagi kaum manusia. Perbedaan nabi dan rasul terletak pada kewajibannya. Nabi merupakan seorang laki-laki yang diberikan wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri. Sedangkan rasul diberikan wahyu dan wajib menyampaikan kepada umatnya.

Setiap perintah nabi dan rasul wajib dilakukan oleh umatnya. Setiap nabi dan rasul memiliki tugas yang berbeda dan berbeda pada setiap waktu. Sebagai umat muslim, kita wajib meyakini bahwa rasulullah nabi Muhammad SAW adalah rasul utusan Allah yang diberikan tugas mulia dan mendapatkan wahyu terbesar yakni Al-Qur’an.

Setiap firman Allah kepada nabi Muhammad SAW telah disampaikan kepada umat islam, kemudian firman tersebut dibukukan dalam bentuk mushaf dan telah tersebar ke seluruh penjuru dunia. Al-Quran merupakan firman dari Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad untuk dijadikan pedoman bagi seluruh umat.

Nabi dan rasul adalah manusia

Mengapa Allah menunjuk nabi dan rasul dari kalangan manusia? Kenapa tidak malaikat atau jin yang memiliki kekuatan untuk melakukan apapun? Karena manusia adalah satu-satu nya makhluk Allah yang diberikan akal dan hawa nafsu untuk mengelola bumi (khalifah).

Meskipun memiliki sifat kemanusiaan pada umumnya, seperti makan, minum, menikah, bekerja, tidur, sakit, senang, sedih, nabi dan rasul memiliki sifat kenabian yang istimewan.

Para nabi dan rasul memiliki beberapa sifat wajib sebagai berikut

Shiddiq, merupakan sifat yang paling utama yaitu jujur. Nabi dan rasul memiliki sifat jujur karena setiap wahyu dari Allah disampaikan apa adanya tanpa ditambahi atau dikurangi. Setiap hukum dikembalikan kepada Allah dan disampaikan melalui nabi atau rasul.

Amanah, sifat kedua yang ada pada nabi dan rasul adalah dapat dipercaya. Setiap tugas diemban dengan sepenuh hati dan sesuai dengan kemampuan para nabi dan rasul. Perkataan dan perilaku nabi dan rasul merupakan contoh bagi umat yang dipimpinnya. Inilah kemudian perkataan dan perilaku nabi disebut hadist dan menjadi sumber hukum kedua setelah Al-Quran.

Tabligh, dalam arti bahasa, tabligh artinya menyampaikan. Secara makna, tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran islam yang diterima dari Allah SWT kepada umat manusia. Tanpa sifat ini mustahil bagi manusia biasa dapat mengerti petunjuk dari Allah. Setiap wahyu dari Allah akan di sampaikan kepada umat-Nya.

Fathonah, nabi dan rasul memiliki sifat cerdas. Artinya, para nabi dan rasul mampu menjelaskan suatu hukum dan aturan dalam agama agar mudah dimengerti oleh umat. Selain itu, persoalan kompleks di bidang sosial, ekonomi dan politik dapat dipecahkan oleh nabi berdasarkan Al-Quran dan pemikiran nubuwah.

Beriman kepada nabi dan rasul tidak hanya sebagai pelengkap rukun iman saja. Tetapi menjadi wujud kecintaan kita kepada Allah SWT. Sebuah kesalahan dan kesesatan apabila mencintai Allah tapi tidak mau mencintai nabi dan rasul-Nya, seperti kaum khawariz dimana akhir zaman sangat fasih dan hafal Al-Quran tetapi tidak ada manfaat bagi mereka.