Faktor Yang Mempengaruhi Seleksi Alam – Pengertian Definisi Teori Dasar

Faktor Yang Mempengaruhi Seleksi Alam – Seleksi alam adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah atau migrasi. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Pengertian dari seleksi alam itu sendiri adalah keadaan lingkunagan alam sekitar yang mempengaruhi kemampuan individu-individu untuk bertahan hidup dan tidak mampu dalam menyesuaikan diri dan bertahan hidup pada iklim, suhu dan cuaca yang ada di alam tersebut.

Contoh seleksi alam misalnya yang terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah terjadinya revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidak mampuan ngengat biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Ngengat biston betularia
Ngengat Biston Betularia

Pada saat sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas dari asap industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam menurun karena tidak dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SELEKSI ALAM :

1. MAKANAN

Makanan merupakan kebutuhan primer bagi makhluk hidup, jadi semua makhluk hidup yang berada di bumi ini membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Semua makhluk hidup harus memiliki tubuh yang kuat untuk melakukan persaingan dalam mendapatkan makanan jika ingin bertahan hidup. Sebaliknya jika makhluk hidup itu lemah sehingga kalah bersaing maka makhluk hidup tersebut akan punah.

2. LINGKUNGAN

a. Adaptasi

Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu:
Adaptasi Morfologi adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:

  1. Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
  2. Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
  3. Mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
  4. Bereproduksi.
  5. Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya dan tempat untuk mencari makanannya.

Bentuk kaki burung sesuai dengan tempat hidupnya
Bentuk kaki burung sesuai dengan tempat hidupnya
Bentuk paruh burung sesuai dengan makanannya
Bentuk paruh burung sesuai dengan makanannya
bentuk gigi pada omnivora, herbivora, karnivora sesuai dengan jenis makanannya
Bentuk gigi pada omnivora, herbivora, karnivora sesuai dengan jenis makanannya

– Adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak.

– Adaptasi Tingkah Laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali keluar ke permukaan untuk membuang udara, bunglon merubah warna kulitnya menyerupai tempat yang dihinggapi.

Mimikri pada bunglon dan serangga.
Mimikri pada bunglon dan serangga.
pohon jati menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan
Pohon jati menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan

b. Suhu Lingkungan

Suhu lingkungan sangat mempengaruhi faktor seleksi alam sebab tidak semua makhluk hidup memiliki suhu tubuh yang sama dengan suhu lingkungan. Misalnya jika berada di daerah dingin atau kutub pasti hewan-hewannya memiliki bulu yang sangat tebal. Bulu tebal digunakan untuk menghangatkan tubuh dari udara dingin. Sedangkan hewan-hewan yang tinggal di daerah tropis umumnya memiliki bulu yang tipis. Jika hewan yang memiliki bulu tipis berada di daerah dingin atau kutub maka hewan tersebut akan kedinginan karena suhunya sangat rendah sehingga gagal beradaptasi dan mengakibatkan kepunahan.

 

Contoh Seleksi Alam Pada Hewan :

1. Kepunahan Dinosaurus akibat adanya seleksi alam.
2. Kelinci yang hidup terus-menerus dalam ancaman hewan pemangsa, hanya yang terbaik menyesuaikan diri dengan lingkup keadaan itu (misalnya, yang dapat berlari paling cepat), bertahan hidup dan mewariskan ciri atau sifatnya kepada generasi berikutnya.
3. Adanya kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap lebih banyak dibandingkan yang bersayap cerah di daerah industri.
4. Adanya variasi paruh burung finch di kepulauan Galapagos.

Contoh Seleksi Alam Pada Bakteri :

Fakta 1

Tiap populasi punya tingkat kesuburan sedemikian tinggi sehingga jumlah anggotanya akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu bila tidak ada pembatas. Contoh bakteri dari satu membelah jadi dua, masing-masing membelah jadi dua sehingga ada empat, kemudian delapan dst.

Fakta 2

Namun karena ada faktor pembatas di lingkungan, maka populasi akan mencapai posisi optimum dimana hanya terdapat kenaikan atau penurunan yang rendah. Ukuran populasi menjadi stabil. Contoh, pinggiran cawan petri membatasi pertumbuhan bakteri.

Fakta 3

Sumber daya untuk setiap populasi terbatas. Contoh, makanan di dalam cawan petri terbatas.

Kesimpulan

Jadi, tercipta persaingan antar individu dalam populasi.

Fakta 4

Tidak ada dua individu yang mutlak sama. Contoh ada bakteri yang sedikit lebih besar dan ada yang sedikit lebih kecil.

Kesimpulan

Setiap individu memiliki derajat kelestarian yang berbeda dengan individu lainnya.

Fakta 5

Banyak sifat individu yang dapat diwariskan ke anak cucunya. Contohnya gen ukuran tubuh bakteri.

Kesimpulan

Seleksi alam terjadi dan berlangsung selama bergenerasi-generasi dan menyebabkan EVOLUSI penyesuaian mahluk hidup memilih kondisi alam yang mendukung sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk bertahan hidup. (Teori Anti Evolusi/Insting Bertahan Hidup)

 

Teori Evolusi Dan Seleksi Alam

Catatan : Penulis tidak mempercayai Terori Evolusi di bawah yang tersirat menyatakan bahwa semua mahluk hidup berasal dari keturunan yang sama

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.

Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi – dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.

Rusaknya lingkungan dikarenakan polusi yang disebabkan oleh sampah atau limbah yang dibuang oleh rumah tangga atau pabrik berbahaya bagi kelangsungan hidup makhluk hidup yang berada dilingkungan tersebut.