Cara Tawasul yang Benar: Panduan Lengkap untuk Kawan Mastah

Hai Kawan Mastah! Hari ini kita akan membahas tentang cara tawasul yang benar. Tawasul adalah suatu cara memohon pertolongan kepada Allah dengan perantaraan seseorang atau sesuatu yang dianggap suci. Bagi sebagian besar umat Islam, tawasul merupakan amalan yang dilakukan dalam rangka memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT. Namun, tidak semua orang tahu apa itu tawasul dan bagaimana cara melakukannya dengan benar. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap tentang cara tawasul yang benar.

Apa Itu Tawasul?

Tawasul berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti “perantaraan”. Dalam Islam, tawasul merupakan suatu cara memohon pertolongan kepada Allah melalui perantara seseorang atau sesuatu yang dianggap suci, seperti Nabi Muhammad SAW atau para wali Allah. Namun, tawasul bukanlah suatu bentuk penyembahan kepada perantara atau objek yang dianggap suci tersebut, melainkan hanya sebagai sarana untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Secara umum, tawasul dibagi menjadi dua jenis yaitu tawasul dengan perantara manusia dan tawasul dengan perantara objek yang dianggap suci seperti Al-Quran atau hadis. Kedua jenis tawasul tersebut sama-sama sah dilakukan selama tidak melanggar prinsip-prinsip Islam yang telah ditetapkan.

Prinsip-Prinsip Tawasul yang Benar

Sebelum membahas tentang cara tawasul yang benar, ada beberapa prinsip-prinsip yang harus dipahami terlebih dahulu. Berikut adalah prinsip-prinsip tawasul yang benar:

  • Tawasul harus dilakukan dengan niat yang ikhlas untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT.
  • Tawasul harus dilakukan dengan cara yang tidak melanggar prinsip-prinsip Islam, seperti tidak menyembah atau memuja perantara yang dianggap suci.
  • Tawasul hanya dapat dilakukan kepada Allah SWT, dan bukan kepada perantara atau objek yang dianggap suci.
  • Tawasul harus dilakukan dengan meminta pertolongan secara halus dan sopan, serta memiliki keyakinan bahwa pertolongan tersebut datang dari Allah SWT.

Cara Tawasul dengan Perantara Manusia

Tawasul dengan perantara manusia merupakan cara tawasul yang paling umum dilakukan. Biasanya, orang memohon pertolongan kepada Nabi Muhammad SAW atau para wali Allah yang dianggap memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT. Berikut adalah cara tawasul dengan perantara manusia yang benar:

1. Berdoa dengan Memohon Pertolongan kepada Allah SWT

Sebelum memohon pertolongan kepada Nabi Muhammad SAW atau para wali Allah, sebaiknya berdoa terlebih dahulu dengan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Hal ini dilakukan agar kita lebih yakin bahwa pertolongan tersebut datang dari Allah SWT, bukan dari perantara yang dianggap suci tersebut.

2. Membaca Sholawat Nabi

Setelah berdoa kepada Allah SWT, langkah selanjutnya adalah membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, serta sebagai sarana untuk lebih dekat dengan beliau sebagai perantara.

3. Meminta Pertolongan kepada Nabi Muhammad SAW atau Para Wali Allah

Setelah membaca sholawat Nabi, langkah selanjutnya adalah meminta pertolongan kepada Nabi Muhammad SAW atau para wali Allah. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan hati yang tulus dan penuh keyakinan bahwa pertolongan tersebut datang dari Allah SWT melalui perantara tersebut.

4. Membaca Doa Tawasul

Setelah meminta pertolongan kepada Nabi Muhammad SAW atau para wali Allah, sebaiknya membaca doa tawasul. Doa tawasul merupakan doa yang berisi pujian kepada Allah SWT dan permohonan pertolongan kepada Nabi Muhammad SAW atau para wali Allah sebagai perantara.

5. Berdoa dengan Mengakhiri dengan Membaca Sholawat Nabi

Setelah membaca doa tawasul, sebaiknya berdoa lagi kepada Allah SWT dengan memohon agar permohonan kita dikabulkan. Selanjutnya, mengakhiri dengan membaca sholawat Nabi sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Nabi Muhammad SAW.

Cara Tawasul dengan Perantara Objek yang Dianggap Suci

Selain dengan perantara manusia, tawasul juga dapat dilakukan dengan perantara objek yang dianggap suci seperti Al-Quran atau hadis. Berikut adalah cara tawasul dengan perantara objek yang dianggap suci:

1. Berdoa dengan Memohon Pertolongan kepada Allah SWT

Langkah pertama dalam tawasul dengan perantara objek yang dianggap suci adalah berdoa dengan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Hal ini dilakukan agar kita lebih yakin bahwa pertolongan tersebut datang dari Allah SWT, bukan dari objek yang dianggap suci tersebut.

2. Membaca Ayat-Ayat atau Hadis yang Dianggap Suci

Setelah berdoa, langkah selanjutnya adalah membaca ayat-ayat atau hadis yang dianggap suci. Misalnya, membaca Surat Al-Fatihah atau ayat Kursi sebagai bentuk tawasul dengan Al-Quran, atau membaca hadis-hadis shahih sebagai bentuk tawasul dengan hadis.

3. Meminta Pertolongan kepada Allah SWT

Setelah membaca ayat-ayat atau hadis, sebaiknya meminta pertolongan kepada Allah SWT dengan hati yang tulus dan penuh keyakinan bahwa pertolongan tersebut datang dari Allah SWT melalui objek yang dianggap suci tersebut.

FAQ: Pertanyaan Umum tentang Tawasul

No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apakah tawasul harus dilakukan dengan perantara manusia?
Tidak, tawasul dapat dilakukan dengan perantara objek yang dianggap suci, seperti Al-Quran atau hadis.
2.
Apakah tawasul dengan perantara manusia bertentangan dengan ajaran Islam?
Tidak, asalkan tawasul dilakukan dengan mematuhi prinsip-prinsip Islam dan tidak menyembah atau memuja perantara yang dianggap suci.
3.
Apakah tawasul dengan perantara manusia dapat menggantikan doa langsung kepada Allah SWT?
Tidak, tawasul dengan perantara manusia hanya sebagai sarana untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT.
4.
Apakah tawasul dapat dilakukan kepada orang yang masih hidup?
Ya, asalkan orang tersebut dianggap memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT.
5.
Apakah tawasul dapat dilakukan setelah seseorang meninggal dunia?
Tidak, tawasul hanya dapat dilakukan selama seseorang masih hidup.

Kesimpulan

Demikianlah panduan lengkap tentang cara tawasul yang benar. Tawasul merupakan suatu cara memohon pertolongan kepada Allah dengan perantaraan seseorang atau sesuatu yang dianggap suci. Tawasul dapat dilakukan dengan perantara manusia atau objek yang dianggap suci seperti Al-Quran atau hadis. Namun, tawasul harus dilakukan dengan mematuhi prinsip-prinsip Islam dan memiliki niat yang ikhlas untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat sebagai panduan Kawan Mastah dalam melaksanakan tawasul yang benar. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Cara Tawasul yang Benar: Panduan Lengkap untuk Kawan Mastah