Cara Menanam Kangkung Hidroponik

Halo Kawan Mastah! Apa kabar kalian? Kangkung merupakan sayuran yang sangat populer di Indonesia dan menjadi bahan makanan yang kerap digunakan dalam berbagai jenis masakan. Namun, tidak semua orang memiliki lahan yang cukup untuk menanam kangkung secara konvensional. Oleh karena itu, metode hidroponik bisa menjadi alternatif untuk menanam kangkung di rumah dengan cara yang lebih efisien dan menarik.

Apa itu Hidroponik?

Hidroponik adalah metode penanaman tanaman tanpa menggunakan tanah. Pada metode hidroponik, tanaman disediakan nutrisi dan air melalui air yang bernutrisi dan media tanam seperti batu kerikil atau arang.

Metode hidroponik ini sangat mudah dilakukan bahkan oleh pemula sekalipun, selain itu hasil tanaman yang dihasilkan dari metode hidroponik juga lebih cepat, lebih produktif dan lebih bersih dari pestisida dan tanah yang terkontaminasi.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara menanam kangkung secara hidroponik.

Alat dan Bahan yang Diperlukan

Sebelum memulai menanam kangkung, ada beberapa alat dan bahan yang harus disiapkan, diantaranya:

Alat
Bahan
Wadah penampung air
Bibit kangkung
Penampung nutrisi
Hydroton
Pompa air
Nutrisi hidroponik
Timer
pH meter

Cara Menanam Kangkung Hidroponik

Langkah 1: Menyiapkan Wadah

Pertama-tama, siapkan wadah untuk menampung air dan nutrisi hidroponik. Pastikan wadah yang digunakan cukup besar dan dapat menampung cukup banyak air dan nutrisi. Wadah dapat berupa bak plastik atau drum bekas dengan kapasitas minimal 50 liter.

Langkah 2: Menyiapkan Bibit Kangkung

Setelah wadah siap, saatnya menyiapkan bibit kangkung. Anda dapat membeli bibit kangkung dari toko pertanian atau membuatnya sendiri dengan cara menyemaikan biji kangkung pada pot kecil yang berisi arang atau cocopeat. Setelah bibit tumbuh cukup besar, maka siap untuk dipindahkan ke dalam sistem hidroponik.

Langkah 3: Menyiapkan Media Tanam

Selanjutnya, siapkan media tanam berupa hydroton. Hydroton adalah bola-bola liat yang ringan dan sangat cocok untuk digunakan dalam sistem hidroponik. Isi wadah dengan hydroton sebanyak setengah atau 2/3 dari kapasitas wadah. Hydroton dapat dengan mudah ditemukan di toko pertanian atau toko hidroponik.

Langkah 4: Menanam Bibit Kangkung

Masukkan bibit kangkung ke dalam media tanam dengan hati-hati. Pastikan akar bibit masuk ke dalam hydroton dan rapat dengan media tanam. Setelah itu, tutupi akar bibit dengan hydroton hingga batang tanaman terlihat jelas di atas permukaan hydroton.

Langkah 5: Menyiapkan Pompa dan Nutrisi

Pasang pompa air di dalam wadah dan buat lubang kecil pada tutup wadah. Tutup lubang tersebut dengan kain saring dan letakkan penampung nutrisi di atas kain saring. Masukkan selang pompa ke dalam penampung nutrisi dan pasang timer untuk mengatur waktu pompa menyala dan mati sesuai jadwal.

Selanjutnya, campurkan nutrisi hidroponik dengan air sesuai dosis yang dianjurkan pada kemasan. Aduk hingga rata dan tuangkan campuran nutrisi ke dalam wadah. Pastikan level air selalu mencapai akar tanaman tetapi tidak meluber di atas permukaan hydroton.

Langkah 6: Mengatur pH dan Nutrisi

Mengatur pH dan nutrisi air juga sangat penting dalam sistem hidroponik. Pastikan pH air yang digunakan berada pada kisaran 5,5–6,5 agar tanaman dapat menyerap nutrisi dengan baik. Jika pH terlalu tinggi atau rendah, maka tanaman tidak akan tumbuh dengan baik.

Selain itu, pastikan nutrisi yang diberikan sesuai dengan tahap pertumbuhan tanaman. Pada awal-awal masa pertumbuhan, berikan nutrisi yang mengandung nitrogen tinggi. Setelah tanaman tumbuh besar dan masuk masa pembungaan, berikan nutrisi yang mengandung fosfor dan kalium lebih banyak.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Apa saja keuntungan menanam kangkung secara hidroponik?

Keuntungan menanam kangkung secara hidroponik adalah:

  • Lebih efisien dalam penggunaan air dan nutrisi
  • Tanaman lebih cepat tumbuh dan lebih produktif
  • Lebih bersih dan aman dari pestisida dan tanah terkontaminasi
  • Dapat ditanam di lahan yang sempit atau tidak ada lahan sama sekali

2. Apakah bibit kangkung harus terlebih dahulu disemai?

Ya, sebelum bibit kangkung ditanam dalam sistem hidroponik, bibit harus terlebih dahulu disemai pada media tanam seperti arang atau cocopeat hingga tumbuh besar dan siap dipindahkan.

3. Bagaimana cara mengatasi pH air yang terlalu rendah atau tinggi?

Jika pH air terlalu rendah, maka dapat ditambahkan kapur pertanian ke dalam wadah. Jika pH terlalu tinggi, maka dapat ditambahkan asam sulfat untuk menurunkan pH.

4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk panen kangkung pada sistem hidroponik?

Waktu panen kangkung pada sistem hidroponik adalah sekitar 20-30 hari setelah bibit ditanam dan tanaman tumbuh besar.

5. Apa saja nutrisi yang harus diberikan pada tanaman kangkung pada sistem hidroponik?

Nutrisi yang harus diberikan pada tanaman kangkung pada sistem hidroponik adalah nutrisi yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium dalam jumlah yang seimbang. Selain itu, juga dapat diberikan mikro nutrisi seperti zat besi, kalsium, dan magnesium untuk memperkuat pertumbuhan tanaman.

Nah, itulah beberapa langkah dan tips untuk menanam kangkung secara hidroponik. Dengan metode ini, kita bisa menanam kangkung di rumah dengan lebih mudah dan efisien. Selamat menanam dan berkebun!

Cara Menanam Kangkung Hidroponik