Hello Kawan Mastah! Apakah kalian pernah merasa kesulitan untuk membuat daftar pustaka yang benar? Baik itu untuk tugas kuliah, skripsi, atau pun jurnal ilmiah, daftar pustaka merupakan hal yang sangat penting untuk memperkuat argumen yang kita buat. Nah, dalam artikel ini, saya akan membahas secara lengkap dan detail tentang cara menulis daftar pustaka yang benar.
Apa itu Daftar Pustaka?
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan bagian penting dari sebuah karya tulis. Daftar pustaka berisi sumber-sumber pustaka yang kita gunakan dalam menulis karya tulis tersebut. Sumber pustaka yang dimaksud bisa berupa buku, jurnal, artikel, website, dan sebagainya.
Dalam daftar pustaka, kita harus mencantumkan semua sumber pustaka yang kita gunakan sesuai dengan aturan dan format yang berlaku. Hal ini akan membantu pembaca untuk menelusuri sumber-sumber yang kita gunakan dan memastikan bahwa kita tidak melakukan plagiarisme.
Aturan Penulisan Daftar Pustaka
Sebelum kita membahas cara menulis daftar pustaka yang benar, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu aturan-aturan yang berlaku dalam penulisan daftar pustaka. Beberapa aturan yang perlu diperhatikan antara lain:
Aturan Penulisan Daftar Pustaka |
---|
1. Mencantumkan semua sumber pustaka yang digunakan |
2. Mengurutkan sumber pustaka secara alfabetis berdasarkan nama pengarang |
3. Menuliskan nama pengarang dengan urutan: nama depan, nama tengah (jika ada), dan nama belakang |
4. Menuliskan judul buku, jurnal, atau artikel dengan menggunakan huruf kapital pada huruf pertama kata yang penting |
5. Mencantumkan tahun publikasi |
6. Menuliskan nama penerbit dan tempat penerbitan pada buku |
7. Menuliskan volume, nomor, dan halaman pada jurnal atau artikel |
Mengapa Aturan Penulisan Daftar Pustaka Penting?
Aturan penulisan daftar pustaka sangat penting untuk memastikan bahwa kita tidak melakukan plagiarisme. Selain itu, dengan mengikuti aturan penulisan daftar pustaka yang benar, kita juga memudahkan pembaca untuk menelusuri sumber-sumber yang kita gunakan. Hal ini juga dapat meningkatkan kredibilitas karya tulis yang kita buat.
Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar
Sudah paham dengan aturan penulisan daftar pustaka? Sekarang, mari kita bahas cara menulis daftar pustaka yang benar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka, yaitu:
1. Buku
Untuk menyusun daftar pustaka dari buku, berikut adalah format yang perlu diikuti:
Contoh:
Buku dengan satu pengarang
Pranata Hukum oleh Soekanto.
Soekanto. 1985. Pranata Hukum. Jakarta: UI Press.
Buku dengan dua pengarang atau lebih
Administrasi Publik oleh Martinus J.G. Mertokusumo dan Soepomo Poedjosoedarmo.
Mertokusumo, Martinus J.G. dan Soepomo Poedjosoedarmo. 1989. Administrasi Publik. Jakarta: LP3ES.
2. Jurnal
Untuk menyusun daftar pustaka dari jurnal, berikut adalah format yang perlu diikuti:
Contoh:
Jurnal dengan satu pengarang
Kartono, K. 2000. Peran Partai Politik Menuju Demokrasi yang Sehat. Jurnal Politik 2(1): 20-30.
Jurnal dengan dua pengarang atau lebih
Siregar, R.M. dan Noor, R.K. 1998. Peran Pemerintah Daerah dalam Pembangunan. Jurnal Administrasi Publik 5(2): 30-40.
3. Artikel dari Website
Untuk menyusun daftar pustaka dari artikel yang berasal dari website, berikut adalah format yang perlu diikuti:
Contoh:
Artikel dari website tanpa pengarang
Peran Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Efisiensi Birokrasi. Tersedia di: https://www.birokrasi.co.id/peran-teknologi-informasi-dalam-meningkatkan-efisiensi-birokrasi [Diakses pada 20 Mei 2021].
Artikel dari website dengan pengarang
Aziz, A. 2019. Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Implementasi Kurikulum 2013. Tersedia di: https://www.pendidikan.co.id/peningkatan-kualitas-pendidikan-melalui-implementasi-kurikulum-2013 [Diakses pada 20 Mei 2021].
FAQ: Pertanyaan Seputar Daftar Pustaka
1. Apakah Sumber Pustaka yang Digunakan Harus Dicantumkan di Daftar Pustaka?
Iya, semua sumber pustaka yang digunakan harus dicantumkan di daftar pustaka agar tidak terjadi plagiarisme. Aturan mencantumkan sumber pustaka yang digunakan di daftar pustaka biasanya sudah diatur dalam panduan atau petunjuk penulisan karya tulis yang digunakan.
2. Apa yang Harus Dilakukan Jika Ada Sumber Pustaka yang Tidak Mempunyai Nama Pengarang?
Jika ada sumber pustaka yang tidak mempunyai nama pengarang, kita dapat mencantumkan judul sumber pustaka tersebut sebagai pengganti nama pengarang. Namun, sebaiknya hal tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pembimbing atau dosen yang bertanggung jawab dalam penilaian karya tulis.
3. Bagaimana Jika Sumber Pustaka yang Digunakan Sudah Lama Diterbitkan?
Untuk sumber pustaka yang sudah lama diterbitkan, kita tetap mencantumkan tahun publikasi yang tertera pada sumber pustaka tersebut. Hal ini akan memudahkan pembaca untuk mengetahui kapan sumber pustaka tersebut diterbitkan.
4. Apakah Ada Software atau Aplikasi yang Dapat Digunakan untuk Membuat Daftar Pustaka?
Iya, saat ini sudah banyak software atau aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat daftar pustaka, seperti Mendeley, Zotero, atau EndNote. Dengan menggunakan software atau aplikasi tersebut, proses penulisan daftar pustaka dapat lebih mudah dan efisien.
5. Mengapa Penulisan Daftar Pustaka Sangat Penting?
Penulisan daftar pustaka sangat penting karena dapat memperkuat argumen yang kita buat. Selain itu, dengan mencantumkan sumber-sumber pustaka yang kita gunakan, kita juga menunjukkan bahwa kita tidak melakukan plagiarisme. Hal ini dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas karya tulis yang kita buat.
Kesimpulan
Demikianlah artikel tentang cara menulis daftar pustaka yang benar. Dengan mengikuti aturan dan format yang berlaku serta memperhatikan cara penulisan daftar pustaka yang benar, kita dapat membuat karya tulis yang lebih berkualitas dan kredibel. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kawan mastah semua!