Xenon (Xe) : Sifat, Kegunaan dan Dampak Bahaya

Penjelasan Xenon (Xe) : Senyawa, Pembuatan dan Bahaya

Sejarah Xenon

Ditemukan pada tahun 1898 oleh Ramsay dan Travers dalam residu yang tersisa setelah menguapkan udara cair. Xenon adalah anggota gas mulia atau gas inert. Terdapat di atmosfer kita dengan kandungan satu bagian per dua puluh juta bagian atmosfer. Xenon terdapat dalam atmosfer Mars dengan kandungan 0.08 ppm.

Sumber dan Pembuatan Xenon

Unsur ini ditemukan dalam bentuk gas, yang dilepaskan dari mineral mata air tertentu, dan dihasilkan secara komersial dengan ekstraksi udara cair.

Keterangan Unsur Xenon

  • Simbol: Xe
  • Radius Atom: 1.24 Å
  • Volume Atom: 42.9 cm3/mol
  • Massa Atom: 131.29
  • Titik Didih: 165.1 K
  • Radius Kovalensi: 1.31 Å
  • Struktur Kristal: fcc
  • Massa Jenis: 5.9 g/cm3
  • Konduktivitas Listrik: x 106 ohm-1cm-1
  • Elektronegativitas: 2.6
  • Konfigurasi Elektron: [Kr]4d10 5s2p6
  • Formasi Entalpi: 2.3 kJ/mol
  • Konduktivitas Panas: 0.00569 Wm-1K-1
  • Potensial Ionisasi: 12.13 V
  • Titik Lebur: 161.39 K
  • Bilangan Oksidasi: 0,2,4,6
  • Kapasitas Panas: 0.158 Jg-1K-1
  • Entalpi Penguapan: 12.64 kJ/mol

Isotop Xenon

Xenon di alam terdiri dari sembilan isotop stabil. Ada pula 20 isotop tidak stabil yang telah dikenali. Sebelum tahun 1962, diasumsikan bahwa xenon dan gas mulia lainnya tidak dapat membentuk senyawa. Beberapa tahun terakhir telah ditemukan bahwa xenon, seperti halnya unsur gas mulia lainnya, memang membentuk senyawa. Di antara senyawa xenon tersebut adalah natriun perxenat, xenon deuterat, xenon hidrat, difluorida, tetrafluorida dan heka fluorida. Xenon trioksida, yang sangat eksplosif, sudah dapat dibuat. Lebih dari 80 senyawa xenon telah dibuat dengan xenon yang terikat secara kimiawi dengan fluor dan oksigen. Beberapa senyawa xenon memiliki warna. Senyawa Xenon dengan logam  telah dihasilkan dengan menggunakan tekanan ratusan kilobar.  Xenon dalam tabung vakum menghasilkan kilau biru yang indah ketika dieksitasi dalam pelepasan muatan listrik.

Kegunaan Xenon

Gas ini digunakan dalam pembuatan tabung elektron, lampu stoboskopik (lampu neon yang berkedip dengan frekuensi tertentu), lampu bakterisida, dan lampu yang digunakan untuk mengeluarkan laser rubi yang menghasilkan sinar yang koheren. Xenon digunakan dalam medan energi nuklir dalam bejana ggelembung udara, probe, dan penerapan lainnya di mana dibutuhkan bobot atom tinggi. Senyawaa perxenate digunakan kimia analisis sebagai zat oksidator. 133Xe dan 135Xe dihasilkan oleh iradiasi neutron dalam reaktor nuklir dingin. 133Xe memiliki banyak kegunaan sebaai isotop. Unsur ini tersedia dalam kontainer gas dalam kaca bersegel dengan tekanan standar. Xenon tidak beracun tapi senyawanya sangat beracun karena sifat oksidatornya yang sangat kuat.

Dampak Bahaya Xenon

Terhirup: Gas ini lembam dan diklasifikasikan sebagai asfiksia sederhana. Inhalasi dalam konsentrasi yang berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian. Kematian bisa disebabkan oleh kesalahan dalam penilaian, kebingungan, atau hilangnya kesadaran yang mencegah penyelamatan diri. Pada konsentrasi oksigen rendah, ketidaksadaran dan kematian dapat terjadi dalam hitungan detik tanpa peringatan.

Efek gas asphyxiant sederhana sebanding dengan sejauh mana mereka mengurangi jumlah (tekanan parsial) oksigen di udara yang dihirup. Oksigen dapat berkurang sampai 75% dari persentase normal di udara sebelum gejalanya cukup meningkat. Hal ini pada pasalnya membutuhkan adanya asfiksia sederhana dalam konsentrasi 33% pada campuran udara dan gas. Bila asfiksia sederhana mencapai konsentrasi 50%, gejala yang ditandai bisa terlihat. Konsentrasi 75% berakibat fatal dalam hitungan menit.

Gejala: Gejala pertama yang dihasilkan oleh asphyxiant sederhana adalah respirasi cepat dan kekurangan oksigen. kesadaran diri berkurang dan koordinasi otot terganggu. Pemutusan akan menjadi salah dan semua syaraf tertekan. Ketidakstabilan emosional sering terjadi dan kelelahan terjadi dengan cepat. Seiring perkembangan asfiksia, mungkin ada mual dan muntah serta kehilangan kesadaran, dan akhirnya kejang, koma dan bahkan berujung dengan kematian. Hal ini tidak dianggap sebagai karsinogen.