Halo Kawan Mastah, semoga dalam keadaan sehat selalu. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang sikap hamba atas nikmat yang Allah berikan dengan cara. Seperti yang kita ketahui, Allah SWT adalah sumber segala nikmat di dunia ini. Setiap manusia pasti memiliki nikmat dari Allah, baik itu berupa harta, kesehatan, keluarga, atau bahkan kesempatan untuk beribadah.
Nikmat Allah dan Sikap Hamba
Sebagai hamba yang sadar akan nikmat Allah, tentu kita harus memiliki sikap yang patuh dan bersyukur atas segala nikmat tersebut. Namun, bagaimana seharusnya sikap kita sebagai hamba yang merasa diberikan nikmat oleh Allah? Simak penjelasannya di bawah ini.
Sikap Syukur
Sikap syukur adalah sikap yang sangat penting bagi setiap hamba Allah yang merasa diberikan nikmat. Dalam surat Al-Baqarah ayat 152, Allah SWT berfirman, “Oleh sebab itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”
Dengan bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, kita memberikan penghormatan pada Allah dan menunjukkan rasa terima kasih kita atas segala nikmat yang diberikan. Sikap syukur juga akan membuat kita semakin menghargai nikmat tersebut dan tidak akan meremehkannya dengan cara apapun.
Sikap Patuh
Sikap patuh adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap hamba Allah. Dalam surat Al-Ahzab ayat 36, Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu menuruti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.”
Sebagai hamba yang diberikan nikmat, kita harus patuh dan taat pada perintah Allah. Kita harus menjalankan perintah-Nya dengan penuh keikhlasan dan tunduk kepada semua ketetapan-Nya. Dengan melakukan sikap patuh, kita akan semakin dekat dengan Allah dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sikap Ikhlas
Sikap ikhlas juga merupakan sikap yang sangat penting dalam menghadapi nikmat yang Allah berikan. Dalam surat Al-An’am ayat 162, Allah SWT berfirman, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Sebagai hamba, kita harus memiliki sikap ikhlas dalam segala hal yang kita lakukan. Segala niat dan perbuatan kita harus dilakukan semata-mata untuk meraih ridha Allah dan bukan untuk mencari pujian dari orang lain. Dengan sikap ikhlas, kita akan semakin mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan keberkahan dalam segala hal yang kita lakukan.
Nikmat Allah dan Kelalaian Hamba
Meskipun Allah SWT telah memberikan segala nikmat pada hamba-Nya, terkadang masih ada hamba-Nya yang mengalami kelalaian dalam menyikapi nikmat tersebut. Berikut ini adalah beberapa kelalaian hamba dalam menyikapi nikmat Allah.
Ingkar Nikmat
Ingkar nikmat adalah tindakan yang meremehkan nikmat yang Allah berikan. Dalam surat Al-A’raf ayat 10, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan (untukmu) tujuh lapisan langit dan bumi dan sesuatu yang ada di antara keduanya. Dan tidaklah Kami menciptakan itu melainkan dengan tujuan yang benar. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.”
Ingkar nikmat dapat dilakukan dengan banyak cara, seperti meremehkan nikmat yang Allah berikan atau bahkan tidak memanfaatkan nikmat tersebut dengan baik. Sebagai hamba yang sadar akan nikmat yang Allah berikan, kita harus menghindari tindakan yang dapat mengakibatkan kita ingkar nikmat. Kita harus selalu bersyukur dan memanfaatkan semua nikmat yang Allah berikan dengan baik.
Kurang Bersyukur
Kurang bersyukur adalah tindakan yang kurang menghargai nikmat Allah. Dalam surat Ibrahim ayat 7, Allah SWT berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Sebagai hamba yang sadar akan nikmat yang Allah berikan, kita harus selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Kita harus menghindari tindakan yang dapat membuat kita kurang bersyukur, seperti meremehkan nikmat atau bahkan tidak memanfaatkan nikmat tersebut dengan baik.
Menggunakan Nikmat dengan Salah
Menggunakan nikmat dengan salah adalah tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam surat An-Nahl ayat 53, Allah SWT berfirman, “Dan apa yang kamu miliki dari nikmat (benda atau harta) maka dari Allahlah (datangnya).”
Sebagai hamba yang sadar akan nikmat yang Allah berikan, kita harus selalu menggunakan nikmat tersebut dengan baik dan benar. Kita harus menghindari tindakan yang dapat membuat kita menggunakan nikmat dengan salah, seperti melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
Frequently Asked Questions
Pertanyaan |
Jawaban |
---|---|
Apa itu sikap hamba atas nikmat yang Allah berikan dengan cara? |
Sikap hamba atas nikmat yang Allah berikan dengan cara adalah sikap patuh, bersyukur, dan ikhlas dalam menyikapi segala nikmat yang Allah berikan kepada kita. |
Bagaimana cara menghindari kelalaian dalam menyikapi nikmat Allah? |
Kelalaian dalam menyikapi nikmat Allah dapat dihindari dengan bersyukur, menghindari tindakan kurang bersyukur, dan menggunakan nikmat dengan baik dan benar. |
Apa akibat dari kelalaian dalam menyikapi nikmat Allah? |
Akibat dari kelalaian dalam menyikapi nikmat Allah adalah ingkar nikmat, kurang bersyukur, dan penggunaan nikmat dengan salah. |
Demikianlah pembahasan kita kali ini tentang sikap hamba atas nikmat yang Allah berikan dengan cara. Semoga kita selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan dan selalu memiliki sikap yang patuh dan ikhlas sebagai hamba-Nya. Terima kasih Kawan Mastah.