Sifat Koligatif Larutan: Rumus dan Penjelasan Umum

Sifat koligatif larutan merupakan sifat fisika suatu larutan yang dipengaruhi oleh banyaknya zat yang terlarut di dalam larutan tersebut dan tidak dipengaruhi oleh jenis, ukuran, atau masa zat. Jadi larutan gula dengan lautan NaCl bisa saja memiliki sifat koligatif yang sama. Sifat koligatif larutan ini meliputi:

Banyaknya zat yang terkandung di dalam larutan ini dinyatakan dalam satuan konsentrasi, dimana dinyatakan dalam fraksi mol (untuk penurunan tekanan uap), molalitas (untuk kenaikan titik didih & penurunan titik beku larutan), serta molaritas untuk tekanan osmosis.

Selain konsentrasi diatas maka jumlah zat juga dipengaruhi oleh sifat alamiah zat itu sendiri, yaitu bisa tidaknya zat tersebut terionisasi di dalam suatu pelarut. Sebagai contoh glukosa C6H1O6 dan NaCl jika dilarutkan ke dalam air maka glukosa tidak akan terionisasi sedangkan NaCl akan terion menjadi ion Na+ dan Cl-.

Jika kedua larutan tersebut memiliki konsentrasi yang sama maka jumlah keduanya tiak akan sama. Larutan NaCl akan memiliki jumlah partikel dua kali lebih banyak dibandingkan dengan larutan gula disebabkan adanya ionisasi ini. Dan ini berarti larutan NaCl akan dua kali lebih banyak berinteraksi dengan molekul pelarut dibandingkan dengan larutan gula.

Oleh sebab itu maka penting sekali untuk mengetahui apakah larutan tersebut bersifat elektolit atau nonlektrolit jika Anda hendak menghitung sifat koligatif suatu larutan.

Rumus sifat koligatif larutan nonelektrolitRumus sifat koligatif larutan nonelektrolit

Untk larutan elektrolit maka rumus diatas harus di koreksi dengan menggunakan vaktor Vanโ€™t Hoff yang dinyatakan sebagai berikut:

Rumus Faktor vanhoff:Rumus faktor vanhoff

n dapat ditentukan dengan sederhana seperti berikut NaCl berarti n= 2 sebab NaCl terionisasi menjadi Na+ dan Cl-, CaCl2 n=3 sebab CaCl2 terionisasi menjadi Ca2+ dan 2Cl- begitu dengan yang lainnya.

Rumus sifat koligatif larutan elektrolitRumus sifat koligatif larutan elektrolit

Keterangan:

  • delta P = penurunan tekanan uap
  • P = tekanan uap larutan
  • Po = tekanan uap pelarut
  • deltaTb = kenaikan titik didih larutan
  • Tbl = titik didih larutan
  • Tp = titik beku /tidik didih pelarut
  • delta Tf = penurunan titik beku larutan
  • Tfl = titik beku larutan
  • Kb = konstanta ebulioskopik
  • Kf = konstanta krisokopik
  • m = molalitas larutan
  • Xt = fraksi mol zat terlarut
  • i = vaktor vanโ€™t hoff
  • alfa = derajat ionisasi
  • n = jumlah partikel