Selenium (Se) : Unsur, Pengertian, Sifat dan Kegunaan

Penjelasan Selenium (Se) : Sejarah, Reaksi, Sumber, Pembuatan dan Fungsi

Sejarah Selenium

Ditemukan oleh Berzellius  pada tahun 1817, yang menemukannya bergabung bersama tellurium (namanya diartikan sebagai bumi)

Keterangan Unsur Selenium

  • Simbol: Se
  • Radius Atom: 1.4 Å
  • Volume Atom: 16.5 cm3/mol
  • Massa Atom: 78.96
  • Titik Didih: 958 K
  • Radius Kovalensi: 1.16 Å
  • Struktur Kristal: Heksagonal
  • Massa Jenis: 4.79 g/cm3
  • Konduktivitas Listrik: 8 x 106 ohm-1cm-1
  • Elektronegativitas: 2.55
  • Konfigurasi Elektron: [Ar]3d10 4s2p4
  • Formasi Entalpi: 5.54 kJ/mol
  • Konduktivitas Panas: 2.04 Wm-1K-1
  • Potensial Ionisasi: 9.752 V
  • Titik Lebur: 494 K
  • Bilangan Oksidasi: -2,4,6
  • Kapasitas Panas: 0.32 Jg-1K-1
  • Entalpi Penguapan: 26.32 kJ/mol

Produksi Pembuatan Selenium

Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga. Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat, atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda  dan niter (mineral  yang mengandung kalium nitrat).

Sifat Sifat Selenium

Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga bentuk. Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium amorf bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca). Selenium kristal monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan selenium kristal heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil, berwarna abu-abu metalik.

Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energi yang cukup). Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi fotosel dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel matahari. Di bawah titik cairnya, selenium adalah semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik .

Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah racun, dan reaksi fisiologisnya menyerupai arsen.

Isotop Selenium

Selenium di alam mengandung enam isotop stabil. Lima belas isotop lainnya  pun telah dikenali. Unsur ini termasuk dalam golongan belerang dan menyerupai sifat belerang baik dalam ragam bentuknya dan senyawanya.

Fungsi Kegunaan Selenium

Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.

Penanganan Bahaya Selenium

Asam selenida pada konsentrasi 1.5 ppm tidak boleh ada dalam tubuh manusia. Selenium dalam keadaan padat,  dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan.  Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak boleh melebihi kadar 0.2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam seminggu)