Jelaskan Perbedaan Integrasi Nasional secara Politis dan Antroplogis

Integrasi nasional terdiri dari dua kata yaitu integrasi yang diambil dari bahasa latin dan nasional diambil dari bahasa Inggris. Kata integrasi dalam bahasa latin berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan atau bisa juga diartikan sebagai pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Sedangkan nasional diambil dari kata nation yang berarti bangsa dan memiliki keinginan luhu.

Membaca definisi tersebut tentunya sangat penting adanya integrasi nasional bagi keutuhan bangsa Indonesia. Integrasi nasional akan membuat bersatunya negeri ini karena memang keberagaman di Indonesia sangat bermacam-macam sehingga bisa jadi faktor penghambat adanya persatuan. Dalam integrasi nasional dikenal dua jenis yaitu politis dan antropologis.

Integrasi nasional secara politis dan antropologis

Jenis integrasi nasional sama pentingnya dalam menunjang persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia. Terciptanya keserasian, keselarasan dan keseimbangan nasional perlu adanya integrasi nasional.

1. Integrasi nasional secara politis

Integrasi nasional melalui jalur politis dapat diartikan sebagai proses penyatuan kelompok budaya, sosial, ras, suku ke dalam satu bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara kita mengenal adanya demokrasi dan pembentukan partai politik. Sehingga, proses penyatuan nasional ini dilakukan dengan melalui kepemimpinan atas dasar pilihan rakyat.

Integrasi nasional yang dilakukan melalui politis sangat penting untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman eksternal. Sehingga ada payung hukum yang jelas, serta pihak berwenang yang bertanggungjawab dalam menjaga kesatuan NKRI.

2. Intergrasi nasional secara antropologis

Integrasi nasional melalui antropologis dapat didefinisikan proses penyatuan dan penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda satu sama lain, sehingga bisa tergapai suatu keserasian tujuan dalam kehidupan bermasyarakat. Pendekatan melalui budaya inilah yang cukup sulit dilakukan, sebab budaya masyarakat di Indonesia sangat beragam.

Perbedaan antara integrasi nasional secara politis dan secara antropologis terletak pada ruang lingkupnya. Jika secara antropologis hanya melalui faktor budaya sehingga ruang lingkupnya terbatas dan sulit untuk menyebar luas ke daerah dengan budaya yang berbeda. Sedangkan integrasi nasional secara politis proses penyatuannya menyeluruh.

Namun, secara garis besar keduanya memiliki kesamaan karena sama-sama melihat integrasi sebagai keinginan mulia, dan kesadaran mandiri untuk melepaskan masalah perbedaan. Dengan begitu, akan terciptanya kesatuan menjadi satu bangsa, satu negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Memperkuat integrasi nasional

Baik secara politis maupun antropologis, integrasi nasional sama pentingnya untuk selalu dijaga dan jangan sampai terbelah. Berikut ini adalah hal yang dapat memperkuat integrasi nasional.

1. Menjaga sejarah

Sejarah nenek moyang Indonesia serta para pahlawan sangat melekat dengan kehidupan kita saat ini dan perlu terus dijaga kemurniannya bahwa sejak dulu nenek moyang telah memiliki satu rasa dan senasib dalam membentuk NKRI.

2. Jaga sumpah pemuda

Integrasi nasional secara kongkrit tertuang dalam peristiwa sumpah pemuda yang menyatakan satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa yaitu Indonesia. Sehingga, menjaga semangat sumpah pemuda menjadi keharusan untuk menghilangkan sekat-sekat perbedaan.

3. Selalu menumbuhkan rasa cinta tanah air

Wujud cinta tanah air tidak terbatas pada kata-kata, tapi harus dibuktikan dengan sikap yang mencerminkannya. Misalnya, mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri, memilih produk-produk dalam negeri dan menjaga keamanan sosial bersama.

4. Nasionalisme yang tinggi

Rasa nasionalisme ini sangat penting untuk selalu dipupuk sejak dini. Agar ketika nanti muncul suatu penyebab integritas nasional yang menjadikannya bukan semangat daerah tertentu, tetapi semangat nasionalisme dan mengesampingkan kedaerahan, perbedaan ras, suku maupun agama.