Dubnium (Db) : Sejarah, Penjelasan Unsur dan Kegunaan

Pengertian Dubnium (Db) : Sejarah, Penjelasan Unsur dan Kegunaan

Sejarah Dubnium

Pada tahun 196, G.N.Flerov melaporkan bahwa tim Soviet yang bekerja di Institut Joint untuk Penelitian Nuklir di Dubna, telah dapat memproduksi beberapa atom dari 260105 dan 261105 dengan menembak 243Am dengan 22Ne. Bukti yang didapat berdasarkan pengukuran yang tepat-bersamaan dengan energi alfa.

Pada tahun 190, para peneliti Dubna mensintesis unsur bernomor atom 105, dan di akhir bulan April 1970, “telah menyelidiki” semua jenis peluruhan dari unsur baru ini dan telah menetapkan sifat kimianya, sesuai dengan laporan terbitan tahun 1970. Grup Soviet belum mengajukan nama untuk unsur 105. Pada akhir April 1970, diumumkan bahwa Ghiorso, Numia, Haris, K.A.Y. Eskola, dan P.L. Eskola, yang bekerja di Universitas Kalifornia di Berkeley, telah berhasil mengenali unsur 105. Penemuan dilakukan menembak target 249Cf dengan sinar inti atom nitrogen berkekuatan 84 MeV dalam akselerator ion berat linear (HILAC). Ketika inti 15N diserap oleh inti 249Cf, empat neutron dipancarkan dan sebuah atom baru 260105 dengan masa paruh waktu 1.6 detik terbentuk. Ketika atom pertama unsur 105 dikatakan terdeteksi secara konklusif pada 5 Maret 1970, terdapat bukti bahwa unsur 105 terbentuk dalam percobaan di Berkeley setahun lebih awal dengan metode  yang sama.

Ghiorso dan kawan-kawan telah berusaha untuk memastikan temuan tim Soviet dengan metode yang lebih rumit tapi tidak berhasil. Grup Berkeley mengajukan nama Hahnium – nama peneliti Jerman Otto Hahn (1879-1968) – dengan simbol Ha.Bagaimanapun, anggota panel IUPAC pada tahun 1977 menyarankan agar unsur 105 dinamakan Dubnium (simbol Db) sesuai dengan lokasi Institut joint untuk Penelitian Nuklir di Rusia. Sayangnya, nama hahnium tidak akan digunakan lagi berdasarkan aturan penamaan unsur baru. Beberapa peneliti masih menggunakan nama hahnium karena telah digunakan selama 25 tahun.

Ketrangan Unsur Dubnium

  • Simbol: Db
  • Radius Atom: Å
  • Volume Atom: cm3/mol
  • Massa Atom: -262
  • Titik Didih: K
  • Radius Kovalensi: Å
  • Struktur Kristal: n/a
  • Massa Jenis: g/cm3
  • Konduktivitas Listrik: x 106 ohm-1cm-1
  • Elektronegativitas: n/a
  • Konfigurasi Elektron: [Rn] 5f146d37s2
  • Formasi Entalpi: kJ/mol
  • Konduktivitas Panas: Wm-1K-1
  • Potensial Ionisasi: V
  • Titik Lebur: K
  • Bilangan Oksidasi: n/a
  • Kapasitas Panas: Jg-1K-1
  • Entalpi Penguapan: kJ/mol

Isotop Dubnium

Pada bulan Oktober 1971, diumumkan bahwa ada dua isotop unsur 105 yang disintesis dengan akselerator ion berat linear oleh A. Ghiorso dan kawan-kawan di Berkeley. Unsur 261105 dihasilkan dengan menembak 250Cf dengan 15N dan denganmenembak 249Bk dengan 16O. Isoto yang dihasilkan memancarkan partikel alfa 8.93MeV dan meluruh menjadi 257Lr dengan masa paruh waktu 1.8 detik. Unsur 262105 dihasilkan dengan cara menembak 249Bk dengan 18O. Hasil reaksinya memancarkan partikel 8.45MeV dan meluruh menjadi 258Lr dengan masa paruh waktu 40 detik. Ada 7 isotop unsur 105 (unnilpentium) yang sudah dikenali.

Kegunaan Dubnium

Belum diketahui tentang fungsi manfaat dan kegunaan yang telah ditemukan pada Dubnium