Cara Menulis Footnote dari Jurnal untuk Kawan Mastah

Assalamu’alaikum Kawan Mastah, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang cara menulis footnote dari jurnal. Footnote merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah karya tulis ilmiah, termasuk jurnal, karena berfungsi sebagai sumber referensi atau penjelasan tambahan yang bisa memperkuat argumen yang kita kemukakan. Jadi, untuk memastikan karya tulis kita memiliki kualitas yang baik dan akurat, kita perlu tahu bagaimana menulis footnote dengan benar.

Pengertian Footnote dalam Jurnal

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara menulis footnote dari jurnal, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu footnote. Footnote adalah catatan kaki yang terdapat pada kaki halaman atau di akhir sebuah karya tulis. Catatan ini berisi informasi tambahan yang tidak disertakan dalam teks utama, seperti sumber referensi, penjelasan singkat, atau komentar tentang suatu hal tertentu.

Dalam konteks jurnal, footnote biasanya berisi informasi tentang sumber-sumber referensi yang digunakan dalam penelitian, seperti buku, artikel jurnal atau website. Selain itu, footnote juga bisa berisi penjelasan tambahan tentang metode penelitian, hasil pengukuran atau observasi, atau hal-hal lain yang ingin dijelaskan lebih lanjut.

Contoh Footnote dalam Jurnal

Sebagai contoh, berikut ini adalah contoh footnote yang terdapat dalam sebuah artikel jurnal:

Footnote
Keterangan
1
John Smith, β€œThe Effects of Climate Change on Agriculture,” Journal of Environmental Science, vol. 5, no. 2 (2017), hlm. 30-45.
2
Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan kuesioner terstruktur yang disebarkan ke 100 responden di wilayah Jakarta. Responden dipilih secara acak dari anggota komunitas A dan B yang terdaftar di database kami.

Pada contoh di atas, footnote nomor 1 berisi informasi tentang sumber referensi yang digunakan untuk artikel tersebut, sementara footnote nomor 2 berisi penjelasan tambahan tentang metode penelitian yang digunakan.

Cara Menulis Footnote dari Jurnal

Berikut ini adalah cara menulis footnote dari jurnal yang bisa Kawan Mastah ikuti:

1. Tentukan Jenis Footnote yang Akan Digunakan

Terdapat dua jenis footnote yang umum digunakan, yaitu footnote kaki halaman (bottom footnote) dan footnote di akhir tulisan (endnote). Footnote kaki halaman ditempatkan di bagian bawah halaman yang sama dengan teks, sedangkan footnote di akhir tulisan ditempatkan di halaman terakhir setelah semua teks dan daftar referensi.

Pemilihan jenis footnote ini tergantung pada kebijakan penerbit jurnal atau instruksi dari dosen atau pengawas penelitian. Pastikan Kawan Mastah memeriksa panduan penulisan jurnal yang digunakan untuk memastikan menggunakan jenis footnote yang tepat.

2. Tentukan Format Footnote yang Digunakan

Setiap jurnal bisa memiliki format footnote yang berbeda-beda. Misalnya, beberapa jurnal menggunakan gaya Chicago, sementara yang lain menggunakan gaya APA atau MLA. Kawan Mastah harus memastikan untuk menggunakan format footnote yang diinstruksikan dalam panduan penulisan jurnal atau instruksi dari dosen.

Beberapa aturan umum yang perlu diikuti dalam menulis footnote antara lain:

  • Penulisan nama penulis dilakukan dengan nama belakang diikuti inisial nama depan. Contoh: Smith, J.
  • Penulisan judul artikel diapit oleh tanda kutip, sedangkan judul jurnal atau buku ditulis miring. Contoh: “The Effects of Climate Change on Agriculture”, Journal of Environmental Science, vol. 5, no. 2 (2017), hlm. 30-45.
  • Penulisan volume dan nomor jurnal dilakukan dengan format vol. 5, no. 2 atau v. 5, n. 2.
  • Penulisan nomor halaman dilakukan dengan format hlm. 30-45 atau pp. 30-45.

3. Pilih Penyebutan Footnote yang Tepat

Ada beberapa cara untuk menyebutkan footnote dalam teks. Beberapa cara yang umum digunakan antara lain:

  • Penyebutan nomor footnote diapit oleh tanda kurung atau titik. Contoh: (1) atau 1.
  • Penyebutan nomor footnote diapit oleh tanda kotak misalnya pada format APA. Contoh: [1].
  • Penyebutan nomor footnote dilakukan dengan menggunakan huruf kecil yang ditempatkan di atas baris teks.

4. Perhatikan Aturan Penulisan Footnote

Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam penulisan footnote, antara lain:

  • Footnote harus ditempatkan di bawah teks yang ditandai dengan nomor atau tanda.
  • Informasi yang disertakan dalam footnote harus relevan dan membantu pembaca memahami teks.
  • Gunakan font yang sama dengan teks utama.
  • Jangan gunakan footnote secara berlebihan atau tidak perlu.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa yang dimaksud dengan footnote?

Footnote adalah catatan kaki yang terdapat pada kaki halaman atau di akhir sebuah karya tulis. Catatan ini berisi informasi tambahan yang tidak disertakan dalam teks utama, seperti sumber referensi, penjelasan singkat, atau komentar tentang suatu hal tertentu.

2. Apa fungsi dari footnote dalam jurnal?

Dalam konteks jurnal, footnote biasanya berisi informasi tentang sumber-sumber referensi yang digunakan dalam penelitian, seperti buku, artikel jurnal atau website. Selain itu, footnote juga bisa berisi penjelasan tambahan tentang metode penelitian, hasil pengukuran atau observasi, atau hal-hal lain yang ingin dijelaskan lebih lanjut.

3. Apa yang harus diperhatikan dalam penulisan footnote?

Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam penulisan footnote, antara lain:

  • Footnote harus ditempatkan di bawah teks yang ditandai dengan nomor atau tanda.
  • Informasi yang disertakan dalam footnote harus relevan dan membantu pembaca memahami teks.
  • Gunakan font yang sama dengan teks utama.
  • Jangan gunakan footnote secara berlebihan atau tidak perlu.

4. Apa saja jenis footnote yang umum digunakan?

Terdapat dua jenis footnote yang umum digunakan, yaitu footnote kaki halaman (bottom footnote) dan footnote di akhir tulisan (endnote). Footnote kaki halaman ditempatkan di bagian bawah halaman yang sama dengan teks, sedangkan footnote di akhir tulisan ditempatkan di halaman terakhir setelah semua teks dan daftar referensi.

5. Apa yang harus dilakukan jika format footnote yang digunakan tidak dijelaskan dalam panduan?

Jika format footnote yang digunakan tidak dijelaskan dalam panduan penulisan jurnal atau instruksi dari dosen, Kawan Mastah bisa mencari referensi lain atau bertanya langsung kepada penerbit jurnal atau pengawas penelitiannya.

Kesimpulan

Demikianlah cara menulis footnote dari jurnal yang bisa Kawan Mastah terapkan. Menulis footnote memang memerlukan ketelitian dan kesabaran, namun penggunaannya akan membantu memperkuat argumen dan menjadikan karya tulis ilmiah kita lebih akurat dan terpercaya. Jangan lupa untuk selalu memeriksa panduan penulisan jurnal dan instruksi dari dosen atau pengawas penelitian sebelum memulai menulis footnote. Semoga artikel ini bermanfaat! Wassalamu’alaikum.

Cara Menulis Footnote dari Jurnal untuk Kawan Mastah