Selamat datang, kawan mastah! Saham merupakan salah satu jenis investasi yang cukup populer di Indonesia. Namun, sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi di saham, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu cara menghitung harga wajar saham. Apa itu harga wajar saham? Bagaimana cara menghitungnya? Inilah yang akan kita bahas dalam artikel ini. Yuk, simak bersama-sama!
Pendahuluan
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara menghitung harga wajar saham, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu. Pertama-tama, apa itu saham? Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang diperdagangkan di pasar modal. Dengan membeli saham, kamu secara tidak langsung telah menjadi pemilik sebagian kecil dari perusahaan tersebut.
Setiap perusahaan yang terdaftar di pasar modal memiliki saham yang diperdagangkan. Harga saham tersebut berubah-ubah setiap saat tergantung pada permintaan dan penawaran yang ada di pasar. Ada kalanya harga saham tersebut melebihi nilai sebenarnya (overvalued) dan ada pula kalanya harga saham tersebut lebih rendah dari nilai sebenarnya (undervalued). Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana cara menghitung harga wajar saham.
Apa Itu Harga Wajar Saham?
Harga wajar saham adalah nilai yang seharusnya dimiliki oleh suatu perusahaan berdasarkan kondisi keuangan, kinerja, dan prospek bisnisnya. Dengan mengetahui harga wajar saham, kamu dapat mengetahui apakah saham tersebut sedang overvalued atau undervalued. Jika harga saham saat ini lebih rendah dari harga wajar saham, maka saham tersebut bisa dikatakan undervalued dan layak untuk investasi.
Bagaimana Cara Menghitung Harga Wajar Saham?
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga wajar saham. Metode yang paling sederhana adalah dengan menggunakan metode Price to Earning Ratio (PER). PER adalah rasio yang membandingkan harga saham dengan laba per lembar saham dari suatu perusahaan.
Metode Price to Earning Ratio (PER)
Untuk menghitung harga wajar saham dengan metode PER, kamu perlu mengetahui laba per lembar saham (earning per share) dari perusahaan tersebut. Kemudian, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Rumus |
Keterangan |
---|---|
Harga Wajar Saham = PER x Laba per Lembar Saham |
PER adalah Price to Earning Ratio |
Contoh:
Jika suatu perusahaan memiliki PER sebesar 10 dan laba per lembar saham sebesar Rp 500, maka harga wajar saham dari perusahaan tersebut adalah:
Rumus |
Keterangan |
---|---|
Harga Wajar Saham = 10 x 500 |
PER 10 dikali dengan laba per lembar saham sebesar Rp 500 |
Harga Wajar Saham = Rp 5.000 |
Harga wajar saham dari perusahaan tersebut adalah Rp 5.000 |
Dalam contoh di atas, jika harga saham perusahaan tersebut di pasar saat ini adalah Rp 4.000, maka saham tersebut bisa dikatakan undervalued dan layak untuk investasi.
Metode Dividend Discount Model (DDM)
Selain metode PER, ada pula metode Dividend Discount Model (DDM) yang dapat digunakan untuk menghitung harga wajar saham. Metode ini lebih kompleks karena mempertimbangkan faktor dividen yang diterima oleh pemegang saham.
Dalam metode DDM, kamu perlu mengetahui besarnya dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Kemudian, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Rumus |
Keterangan |
---|---|
Harga Wajar Saham = Dividen / (r – g) |
r adalah tingkat diskonto atau keuntungan yang diinginkan oleh investor, g adalah tingkat pertumbuhan dividen |
Contoh:
Jika suatu perusahaan memberikan dividen sebesar Rp 200 per lembar saham dan investor menginginkan keuntungan sebesar 10%, sementara tingkat pertumbuhan dividen per tahun adalah 5%, maka harga wajar saham dari perusahaan tersebut adalah:
Rumus |
Keterangan |
---|---|
Harga Wajar Saham = 200 / (0,1 – 0,05) |
Tingkat diskonto 10% dikurangi dengan tingkat pertumbuhan dividen 5% |
Harga Wajar Saham = Rp 4.000 |
Harga wajar saham dari perusahaan tersebut adalah Rp 4.000 |
Dalam contoh di atas, jika harga saham perusahaan tersebut di pasar saat ini adalah Rp 3.500, maka saham tersebut bisa dikatakan undervalued dan layak untuk investasi.
FAQ
1. Apa itu saham?
Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang diperdagangkan di pasar modal.
2. Apa itu harga wajar saham?
Harga wajar saham adalah nilai yang seharusnya dimiliki oleh suatu perusahaan berdasarkan kondisi keuangan, kinerja, dan prospek bisnisnya.
3. Kenapa penting untuk menghitung harga wajar saham?
Dengan mengetahui harga wajar saham, kamu dapat mengetahui apakah saham tersebut sedang overvalued atau undervalued. Jika harga saham saat ini lebih rendah dari harga wajar saham, maka saham tersebut bisa dikatakan undervalued dan layak untuk investasi.
4. Apa saja metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga wajar saham?
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga wajar saham, antara lain Price to Earning Ratio (PER) dan Dividend Discount Model (DDM).
5. Bagaimana cara menghitung harga wajar saham dengan metode PER?
Untuk menghitung harga wajar saham dengan metode PER, kamu perlu mengetahui laba per lembar saham (earning per share) dari perusahaan tersebut. Kemudian, kamu dapat menggunakan rumus Harga Wajar Saham = PER x Laba per Lembar Saham.
6. Bagaimana cara menghitung harga wajar saham dengan metode DDM?
Dalam metode DDM, kamu perlu mengetahui besarnya dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Kemudian, kamu dapat menggunakan rumus Harga Wajar Saham = Dividen / (r – g).
Demikianlah kawan mastah, artikel mengenai cara menghitung harga wajar saham ini. Dengan mengetahui cara menghitung harga wajar saham, kamu dapat memilih saham-saham yang layak untuk diinvestasikan dan menghindari saham-saham yang overvalued. Tetap berhati-hati dan melakukan riset yang cukup sebelum berinvestasi di saham. Semoga bermanfaat!