Cara Menghitung Average Down Saham untuk Kawan Mastah

Halo kawan Mastah! Bagaimana kabarnya hari ini? Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas mengenai cara menghitung average down saham. Apakah kalian sering mendengar istilah ini? Bagi kalian yang sudah terjun di dunia saham, pasti sudah tidak asing lagi dengan konsep ini. Namun, bagi kalian yang masih pemula, mungkin masih perlu mempelajari beberapa hal mengenai average down saham.

Apa itu Average Down Saham?

Sebelum kita membahas mengenai cara menghitung average down saham, pertama-tama kita perlu tahu apa itu average down saham. Jadi, average down saham merupakan strategi beli saham yang dilakukan ketika harga saham turun atau mengalami penurunan.

Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor atau trader saham yang percaya bahwa harga saham yang turun merupakan kesempatan untuk membeli saham tersebut dengan harga yang lebih rendah dari harga beli sebelumnya. Dengan begitu, ketika harga saham kembali naik, maka keuntungan yang diperoleh juga akan lebih besar.

Namun, dalam praktiknya, cara menghitung average down saham tidak semudah yang kita bayangkan. Hal ini membutuhkan perhitungan yang akurat agar tidak terjebak dalam kerugian yang besar. Lalu, bagaimana cara menghitung average down saham dengan tepat? Mari kita bahas bersama-sama.

Cara Menghitung Average Down Saham

Sebagai investor saham, kita harus memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan kita dalam menghitung average down saham. Beberapa faktor tersebut antara lain:

  1. Kondisi ekonomi makro
  2. Kondisi sektor saham
  3. Kondisi perusahaan yang sahamnya kita miliki
  4. Kondisi persaingan yang dihadapi perusahaan

Selain faktor-faktor tersebut, ada beberapa rumus yang bisa digunakan untuk menghitung average down saham, yaitu:

#1. Rata-Rata Harga Saham

Salah satu cara paling sederhana untuk menghitung average down saham adalah dengan menggunakan rata-rata harga saham. Rumusnya adalah:

Rumus
Penjelasan
(Total investasi awal + Total investasi tambahan) : (jumlah lembar saham awal + jumlah lembar saham tambahan)
Menghitung rata-rata harga saham setelah kita melakukan average down

Contohnya adalah sebagai berikut:

No.
Jumlah Lembar Saham
Harga Saham
Investasi
1
100
Rp1.000,-
Rp100.000,-
2
50
Rp800,-
Rp40.000,-

Maka, rata-rata harga saham setelah melakukan average down adalah:

(Rp100.000,- + Rp40.000,-) : (100 + 50) = Rp1.200,-

#2. Weighted Average Cost

Salah satu cara lain untuk menghitung average down saham adalah dengan menggunakan teknik weighted average cost. Teknik ini didasarkan pada berat atau bobot dari tiap-tiap investasi yang dilakukan. Rumusnya adalah:

Rumus
Penjelasan
[(Harga saham awal x Jumlah lembar saham awal) + (Harga saham tambahan x Jumlah lembar saham tambahan)] : (Jumlah lembar saham awal + Jumlah lembar saham tambahan)
Menghitung weighted average cost dari investasi yang kita lakukan

Contohnya adalah sebagai berikut:

No.
Jumlah Lembar Saham
Harga Saham
Investasi
Bobot
1
100
Rp1.000,-
Rp100.000,-
0.67
2
50
Rp800,-
Rp40.000,-
0.33

Maka, weighted average cost setelah melakukan average down adalah:

[(Rp1.000,- x 100 x 0.67) + (Rp800,- x 50 x 0.33)] : (100 + 50) = Rp933,33,-

Dari kedua rumus yang dijelaskan di atas, kita bisa memilih yang paling mudah dan cocok dengan kondisi investasi kita.

Pertimbangan dalam Melakukan Average Down Saham

Sebelum melakukan average down saham, kita harus mempertimbangkan beberapa hal agar tidak terjebak dalam kerugian yang besar. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:

  1. Analisis fundamental saham yang kita miliki
  2. Analisis teknikal saham yang kita miliki
  3. Tingkat pendapatan dan risiko yang bersedia diambil
  4. Waktu yang tepat untuk melakukan average down

Dalam melakukan average down saham, kita harus sabar dan jangan terburu-buru. Kita harus mempertimbangkan keputusan kita dengan baik agar tidak terjebak dalam kerugian yang besar.

FAQ

1. Apakah setiap saat bisa melakukan average down saham?

Tidak, kita harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham sebelum melakukan average down.

2. Apakah average down saham selalu menguntungkan?

Tidak, average down saham memiliki risiko yang sama seperti membeli saham pada umumnya. Kita harus mempertimbangkan keputusan kita dengan baik agar tidak terjebak dalam kerugian yang besar.

3. Apa saja faktor yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan average down saham?

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain analisis fundamental dan teknikal saham, tingkat pendapatan dan risiko yang bersedia diambil, serta waktu yang tepat untuk melakukan average down saham.

4. Apa saja rumus yang bisa digunakan dalam menghitung average down saham?

Beberapa rumus yang bisa digunakan antara lain rata-rata harga saham dan weighted average cost.

5. Bagaimana cara menghitung rata-rata harga saham?

Kita dapat menggunakan rumus (Total investasi awal + Total investasi tambahan) : (jumlah lembar saham awal + jumlah lembar saham tambahan).

6. Bagaimana cara menghitung weighted average cost?

Kita dapat menggunakan rumus [(Harga saham awal x Jumlah lembar saham awal) + (Harga saham tambahan x Jumlah lembar saham tambahan)] : (Jumlah lembar saham awal + Jumlah lembar saham tambahan).

Demikianlah pembahasan mengenai cara menghitung average down saham. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kawan Mastah yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai strategi beli saham yang tepat. Jangan lupa untuk selalu mempertimbangkan risiko dalam berinvestasi dan terus belajar agar dapat meraup keuntungan yang maksimal. Terima kasih telah membaca!

Cara Menghitung Average Down Saham untuk Kawan Mastah