Cara Menerjemahkan Jurnal: Panduan Lengkap untuk Kawan Mastah

Halo, Kawan Mastah! Apakah kamu pernah merasa kesulitan ketika harus menerjemahkan jurnal dari bahasa asing ke bahasa Indonesia? Jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara menerjemahkan jurnal dengan mudah dan efektif.

Pendahuluan

Menerjemahkan jurnal adalah proses penting dalam dunia akademik, terutama bagi mereka yang sering melakukan penelitian. Namun, terkadang menerjemahkan jurnal bisa menjadi tugas yang sangat menantang, terutama jika bahasa asing yang digunakan sangat sulit dipahami.

Untuk membantu Kawan Mastah mengatasi kesulitan dalam menerjemahkan jurnal, kami telah menyusun panduan ini dengan 20 langkah yang mudah diikuti. Berikut adalah panduan lengkapnya.

Langkah 1: Pahami Konteks Jurnal

Sebelum mulai menerjemahkan jurnal, sangat penting untuk memahami konteks jurnal tersebut. Apa tujuan utama dari jurnal tersebut? Siapa penulisnya? Apa isinya? Dengan memahami konteks jurnal, kamu akan lebih mudah memahami arti dari kata-kata yang ada di dalamnya.

Contoh: Jika jurnal tersebut membahas tentang pengaruh perubahan iklim terhadap ekonomi global, maka kamu perlu memahami istilah-istilah ekonomi dan lingkungan.

Langkah 2: Cari Tahu Asal Jurnal

Jika kamu ingin menerjemahkan jurnal, pastikan kamu tahu asal jurnal tersebut. Jurnal yang berasal dari negara yang berbeda mungkin menggunakan bahasa yang berbeda pula. Dalam hal ini, kamu perlu memperhatikan kosa kata atau istilah yang digunakan oleh penulis.

Contoh: Jurnal yang berasal dari Jepang mungkin menggunakan bahasa yang berbeda dari bahasa Inggris atau Indonesia.

Langkah 3: Gunakan Kamus atau Software Penerjemahan

Saat ini, sudah banyak kamus atau software penerjemahan yang sangat membantu dalam menerjemahkan jurnal. Kamus atau software ini akan memberikan terjemahan kata demi kata yang dibutuhkan dalam menerjemahkan jurnal.

Contoh: Kamus bahasa Inggris-Indonesia atau software penerjemahan seperti Google Translate.

Langkah 4: Perhatikan Struktur Kalimat

Struktur kalimat dalam bahasa asing bisa berbeda dengan bahasa Indonesia. Dalam hal ini, pastikan kamu memahami struktur kalimat yang digunakan agar terjemahan yang kamu buat tetap sesuai dengan makna yang diinginkan.

Contoh: Dalam bahasa Inggris, struktur kalimatnya bisa berbeda dengan bahasa Indonesia. Hal ini bisa mempengaruhi seseorang dalam menerjemahkan jurnal.

Langkah 5: Perhatikan Kata-Kata yang Tidak Bisa Diterjemahkan dengan Kata yang Sama

Terkadang, ada kata-kata dalam bahasa asing yang tidak memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Dalam hal ini, kamu perlu memahami makna dari kata tersebut dan mencari padanan kata yang paling tepat dalam bahasa Indonesia.

Contoh: Kata “Sushi” dalam bahasa Jepang tidak memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Kata ini biasanya diterjemahkan sebagai “nasi gulung” atau “sushi” agar terjemahannya sesuai.

Langkah 6: Jangan Menerjemahkan Kata Demi Kata

Menerjemahkan kata demi kata bisa membuat terjemahan jurnal menjadi kurang akurat. Sebaiknya, pahami makna dari kalimat secara keseluruhan dan terjemahkan sesuai dengan konteksnya.

Contoh: Kalimat “I am sick and tired of this job” sebaiknya diterjemahkan sebagai “Saya bosan dengan pekerjaan ini” dan bukan “Saya sakit dan lelah karena pekerjaan ini”.

Langkah 7: Perhatikan Kaidah Tatabahasa dan Ejaan

Ketika menerjemahkan jurnal, pastikan kamu memperhatikan kaidah tatabahasa dan ejaan yang sesuai dengan bahasa Indonesia. Buruknya ejaan atau tatabahasa bisa mempengaruhi kredibilitas terjemahan yang kamu buat.

Contoh: Perhatikan penggunaan tanda baca, huruf besar, dan kecil untuk membuat terjemahan jurnal yang lebih mudah dipahami.

Langkah 8: Periksa Terjemahan yang Sudah Ada

Sebelum memulai menerjemahkan jurnal, pastikan kamu sudah memeriksa terjemahan yang sudah ada untuk mengetahui istilah-istilah yang biasa digunakan.

Contoh: Jika kamu ingin menerjemahkan jurnal tentang bidang kesehatan, bisa mencari terjemahan jurnal yang sudah ada di situs web terkait kesehatan atau bidang sejenis.

Langkah 9: Cari Referensi Tambahan

Jika memang diperlukan, cari referensi tambahan yang dapat membantu memperjelas terjemahan jurnal. Referensi tambahan ini bisa berupa kamus bahasa asing-Indonesia atau situs web terkait bidang yang kamu terjemahkan.

Contoh: Kamus bahasa Jepang-Indonesia atau referensi tambahan sejenis.

Langkah 10: Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami

Ketika menerjemahkan jurnal, sebaiknya gunakan bahasa yang mudah dipahami. Hindari menggunakan bahasa yang terlalu formal atau sulit dipahami oleh orang awam.

Contoh: Sebaiknya gunakan bahasa Indonesia sehari-hari dan hindari menggunakan kosakata atau istilah yang terlalu teknis.

Langkah 11: Pahami Istilah Teknis yang Digunakan

Jurnal sering menggunakan istilah teknis yang sulit dipahami oleh orang awam. Oleh karena itu, penting untuk memahami istilah teknis yang digunakan dalam jurnal untuk membuat terjemahan yang lebih akurat.

Contoh: Jika kamu menerjemahkan jurnal tentang bidang teknik, kamu perlu memahami istilah-istilah teknis seperti “mesin”, “kekuatan”, “sistem”, dan lain-lain.

Langkah 12: Hindari Perubahan Makna dalam Terjemahan

Perubahan makna dalam terjemahan bisa membuat konten jurnal menjadi tidak akurat atau bahkan salah. Oleh karena itu, pastikan makna terjemahan sama dengan makna asli dari kata yang terdapat dalam jurnal.

Contoh: Makna kata “Turtle” dalam bahasa Inggris adalah kura-kura dan bukan tartar atau pengikat kawat.

Langkah 13: Perhatikan Karakteristik Bahasa Asing

Karakteristik bahasa asing, terutama dalam hal struktur kalimat atau kosakata, bisa berbeda dengan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kamu perlu memperhatikan karakteristik bahasa asing untuk membuat terjemahan yang lebih akurat.

Contoh: Bahasa Korea memiliki struktur kalimat yang sering digunakan sebagai subjek-predikat-objek. Hal ini bisa berbeda dengan bahasa Indonesia yang lebih sering menggunakan struktur kalimat subjek-objek-predikat.

Langkah 14: Perhatikan Istilah yang Berulang

Terjemahan yang tepat memerlukan konsistensi dalam penggunaan istilah yang sama. Oleh karena itu, perhatikan istilah yang berulang dalam jurnal dan pastikan terjemahan yang kamu buat konsisten dengan istilah tersebut.

Contoh: Jika dalam jurnal sering menggunakan istilah “pengaruh”, pastikan istilah tersebut digunakan secara konsisten dalam terjemahan yang kamu buat.

Langkah 15: Hindari Kata-kata yang Kurang Tepat

Ketika menerjemahkan jurnal, hindari kata-kata yang kurang tepat atau bahkan membingungkan. Sebaiknya gunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks dan kaidah tatabahasa Indonesia.

Contoh: Hindari menggunakan kata-kata slang atau kata-kata kasar dalam terjemahan jurnal.

Langkah 16: Perhatikan Kaidah Bahasa Asing

Ketika menerjemahkan jurnal, pastikan kamu memperhatikan kaidah bahasa asing yang digunakan. Hal ini bisa mempengaruhi terjemahan kamu dalam hal tatabahasa dan struktur kalimat.

Contoh: Dalam bahasa Inggris, kata kerja sering menggunakan bentuk ing yang berbeda dengan bahasa Indonesia yang menggunakan bentuk “sedang” atau “telah”.

Langkah 17: Hindari Kesalahan Umum dalam Terjemahan

Terjemahan jurnal seringkali mengandung kesalahan umum seperti ejaan yang salah, penggunaan kosa kata yang tidak tepat, atau bahkan kesalahan sintaksis. Oleh karena itu, pastikan kamu menghindari kesalahan-kesalahan tersebut dalam terjemahan kamu.

Contoh: Pastikan kamu memperhatikan penggunaan “a” dan “an” yang berbeda tergantung pada bunyi huruf depan kata yang mengikuti.

Langkah 18: Gunakan Referensi yang Jelas

Ketika menerjemahkan jurnal, pastikan kamu menggunakan referensi yang jelas dan mudah dipahami. Referensi yang jelas akan membantu kamu dalam memperjelas makna dari terjemahan kamu.

Contoh: Jika kamu menggunakan referensi dari kamus bahasa asing-Indonesia, pastikan referensi tersebut jelas dan mudah dipahami.

Langkah 19: Periksa Kembali Terjemahan yang Telah Dibuat

Saat sudah selesai menerjemahkan jurnal, pastikan kamu memeriksa kembali terjemahan yang telah kamu buat. Periksa kesalahan-kesalahan umum yang mungkin terjadi agar terjemahan kamu akurat dan mudah dipahami.

Contoh: Periksa ejaan, tatabahasa, dan sintaksis sebelum kamu menyelesaikan terjemahan jurnal.

Langkah 20: Dapatkan Bantuan dari Profesional

Jika kamu merasa kesulitan dalam menerjemahkan jurnal, kamu bisa mencari bantuan dari profesional. Profesional bisa membantu kamu dalam menerjemahkan jurnal dengan akurat dan tepat waktu.

Contoh: Pilihlah layanan terjemahan yang terpercaya dan memiliki pengalaman dalam menerjemahkan jurnal agar hasil terjemahan kamu lebih akurat.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Ditanyakan seputar Cara Menerjemahkan Jurnal

No.
Pertanyaan
Jawaban
1
Apakah penting menerjemahkan jurnal?
Ya, menerjemahkan jurnal penting untuk mengakses informasi yang relevan dalam dunia akademik.
2
Apakah saya bisa menggunakan software penerjemahan untuk menerjemahkan jurnal?
Ya, software penerjemahan bisa digunakan untuk membantu menerjemahkan jurnal meskipun hasilnya tidak selalu akurat.
3
Bagaimana cara memperjelas terjemahan jurnal?
Kamu bisa mencari referensi tambahan atau menggunakan kamus bahasa asing-Indonesia untuk memperjelas terjemahan jurnal.
4
Apakah saya bisa mengubah struktur kalimat dalam terjemahan jurnal?
Tidak, kamu tidak boleh mengubah struktur kalimat dalam terjemahan jurnal atau memperkenalkan konsep yang berbeda untuk membuat terjemahan lebih mudah dipahami.
Apa yang harus dilakukan jika saya merasa kesulitan dalam menerjemahkan jurnal?
Kamu bisa mencari bantuan dari profesional atau mencari referensi tambahan untuk membantu kamu dalam menerjemahkan jurnal.

Itulah 20 langkah mudah dalam menerjemahkan jurnal. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan kamu bisa membuat terjemahan jurnal yang akurat dan mudah dipahami. Jangan lupa untuk memperhatikan kaidah tatabahasa dan ejaan Indonesia agar terjemahan kamu lebih kredibel dan terpercaya.

Semoga panduan ini bermanfaat untuk kamu, Kawan Mastah!

Cara Menerjemahkan Jurnal: Panduan Lengkap untuk Kawan Mastah