Cara Menanam Jagung di Sawah untuk Pemula

Halo kawan Mastah! Apakabar? Jagung adalah salah satu tanaman pangan yang penting di Indonesia. Selain digunakan sebagai bahan makanan, jagung juga dapat dijadikan bahan bakar dan bahan dasar produk industri. Menanam jagung di sawah memang terlihat mudah, tetapi sebenarnya membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang agar hasilnya maksimal. Nah, berikut adalah 20 tahap cara menanam jagung di sawah untuk pemula.

1. Pilih Lokasi yang Tepat

Lokasi yang tepat menjadi faktor penting dalam menanam jagung di sawah. Pilihlah lahan dengan ketinggian yang rendah dan memiliki air yang cukup. Pastikan juga tanahnya subur dan memiliki nutrisi yang memadai untuk tanaman jagung.

Jika kamu tidak memiliki lahan sendiri, kamu bisa menyewa lahan atau menjalin kerjasama dengan petani lain. Pastikan ada kesepakatan yang jelas dan transparan mengenai pembagian hasil panen.

Apabila kamu mengalami kesulitan dalam mencari lahan untuk menanam jagung, kamu bisa mencari informasi dari kelompok tani atau lembaga pertanian setempat.

2. Bersihkan Lahan dari Gulma dan Batang Jagung yang Tersisa

Sebelum menanam jagung di sawah, pastikan lahan sudah bersih dari gulma dan batang jagung yang tersisa. Gulma dapat mengganggu pertumbuhan jagung dan dapat menjadi tempat berkembang biaknya hama dan penyakit. Sedangkan batang jagung yang tersisa dapat menjadi sarang hama dan penyakit.

Untuk membersihkan lahan dari gulma, kamu bisa menggunakan cangkul atau sabit. Sedangkan untuk memotong batang jagung yang tersisa, kamu bisa menggunakan kapak atau mesin potong rumput.

3. Lakukan Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan untuk membuat tanah menjadi gembur dan subur. Pengolahan tanah juga dapat membantu meratakan lahan sehingga proses penanaman jagung lebih mudah.

Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan cara dibajak atau digarap. Lakukan pengolahan tanah setidaknya 2 minggu sebelum penanaman jagung dilakukan.

4. Buatlah Parit-Parit

Parit-parit digunakan untuk mengatur aliran air di sawah. Parit-parit juga dapat membantu menghindari genangan air yang dapat menyebabkan tanaman terendam dan mati.

Buatlah parit-parit dengan lebar dan kedalaman yang sesuai dengan kondisi topografi lahan. Pastikan parit-parit dibuat dengan jarak yang cukup agar tidak mengganggu proses penanaman dan perawatan tanaman jagung.

5. Pilih Benih Jagung yang Berkualitas

Pemilihan benih jagung yang berkualitas sangat penting dalam menanam jagung di sawah. Pilih benih jagung yang sehat dan tidak bercampur dengan benih yang cacat. Pastikan juga benih jagung yang dipilih sudah melewati uji kualitas dan keamanan.

Kamu bisa membeli benih jagung berkualitas di koperasi tani atau toko pertanian terdekat.

6. Lakukan Perendaman Benih Jagung

Sebelum menanam jagung di sawah, lakukan perendaman benih jagung selama 24 jam. Perendaman benih jagung bertujuan untuk mempercepat proses perkecambahan dan pertumbuhan akar.

Perendaman benih jagung dapat dilakukan dengan cara menempatkan benih jagung di dalam ember yang berisi air bersih. Selama proses perendaman, pastikan ember selalu terisi air agar benih jagung tetap terendam.

FAQ

Pertanyaan
Jawaban
Apakah perlu memilih benih jagung yang cocok dengan iklim daerah?
Ya, sangat penting untuk memilih benih jagung yang cocok dengan iklim daerah. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil panen jagung.
Apakah perlu memberi pupuk pada benih jagung sebelum ditanam?
Tidak, tidak perlu memberi pupuk pada benih jagung sebelum ditanam. Kebutuhan nutrisi benih jagung sudah tercukupi dari dalam biji itu sendiri.
Apakah perlu menanam jagung bersamaan dengan tanaman lain?
Ya, menanam jagung bersamaan dengan tanaman lain dapat membantu meningkatkan hasil panen dan mengurangi resiko serangan hama dan penyakit.

7. Tanam Benih Jagung dengan Jarak yang Tepat

Tanam benih jagung dengan jarak yang tepat agar tanaman tidak saling bersaing dalam memperoleh nutrisi dan cahaya matahari. Jarak tanam yang ideal untuk jagung adalah 60 x 25 cm atau 70 x 20 cm.

Untuk memudahkan dalam penanaman, kamu bisa menggunakan alat tanam yang tersedia di toko pertanian terdekat.

8. Siram Tanaman Jagung Setiap Hari

Siram tanaman jagung setiap hari untuk menjaga kelembaban tanah. Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Siram tanaman jagung pada pagi atau sore hari. Hal ini bertujuan agar tanah tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering saat matahari terik. Pastikan juga air yang digunakan tidak terlalu banyak agar tidak mengakibatkan genangan pada lahan.

9. Beri Pupuk Secara Teratur

Memberikan pupuk secara teratur dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen jagung. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman jagung seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

Berikan pupuk pada tanaman jagung setiap 2 minggu sekali. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk NPK atau pupuk kompos organik.

10. Lakukan Penyemprotan Pestisida Secara Teratur

Penyemprotan pestisida secara teratur dapat membantu menghindari serangan hama dan penyakit pada tanaman jagung. Pilihlah pestisida yang aman dan sesuai dengan jenis hama atau penyakit yang menyerang.

Penyemprotan pestisida dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali atau sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan pestisida.

11. Cek Kondisi Tanaman Jagung Secara Rutin

Cek kondisi tanaman jagung secara rutin untuk menghindari serangan hama dan penyakit. Perhatikan apakah ada daun jagung yang menguning, bercak-bercak, atau terdapat hama seperti belalang dan ulat.

Jika ada masalah pada tanaman jagung, segera lakukan tindakan yang diperlukan seperti penyemprotan pestisida atau pemangkasan daun jagung yang sakit.

12. Lakukan Pemangkasan Sekali dalam Sebulan

Pemangkasan daun jagung dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen jagung. Pemangkasan juga dapat menghindari penyebaran hama dan penyakit pada tanaman jagung.

Lakukan pemangkasan daun jagung setiap 1 bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan tanaman.

13. Berikan Penyangga pada Tanaman Jagung

Penyangga pada tanaman jagung bertujuan untuk menjaga tanaman tetap tegak dan tidak roboh akibat angin atau hujan. Penyangga yang digunakan dapat berupa kayu atau bambu.

Pasang penyangga pada tanaman jagung setelah tanaman mencapai ketinggian 20-30 cm. Pastikan juga penyangga diikat dengan kuat agar tidak mudah terlepas.

14. Jaga Kebersihan Sekitar Lahan Tanaman Jagung

Kebersihan sekitar lahan tanaman jagung sangat penting untuk mencegah masuknya hama dan penyakit pada tanaman jagung. Jangan biarkan sampah atau rumput liar tumbuh di sekitar lahan tanaman jagung.

Setelah panen selesai, pastikan lahan bersih dari sisa-sisa tanaman jagung dan gulma. Bersihkan juga parit-parit agar air dapat mengalir dengan lancar di sawah.

15. Siapkan Alat dan Bahan yang Diperlukan

Sebelum menanam jagung di sawah, pastikan semua alat dan bahan yang diperlukan sudah disiapkan dengan matang. Hal ini akan memudahkan dalam proses penanaman dan perawatan tanaman jagung.

Beberapa alat dan bahan yang diperlukan antara lain cangkul, sabit, kapak, ember, mesin potong rumput, benih jagung, pupuk, pestisida, dan penyangga tanaman jagung.

FAQ

Pertanyaan
Jawaban
Apakah pestisida yang digunakan harus terdaftar di BPOM?
Ya, pestisida yang digunakan harus memiliki sertifikat dari BPOM. Hal ini untuk mencegah penggunaan pestisida yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Apakah perlu membeli semua alat dan bahan yang diperlukan?
Tidak, kamu bisa meminjam atau menyewa alat dan bahan dari toko pertanian atau koperasi tani terdekat.
Apakah perlu menggunakan mesin potong rumput?
Tidak, menggunakan mesin potong rumput hanya diperlukan jika lahan terlalu luas atau terlalu berat untuk membersihkan gulma secara manual.

16. Pilih Waktu yang Tepat untuk Menanam Jagung

Waktu yang tepat untuk menanam jagung di sawah adalah pada musim penghujan atau musim semi. Pada musim penghujan, air yang cukup tersedia dan membantu dalam pertumbuhan tanaman jagung. Sedangkan pada musim semi, matahari yang cukup terasa membantu dalam pembuahan bunga jagung.

Pilihlah waktu yang tepat untuk menanam jagung sesuai dengan kondisi iklim di daerahmu.

17. Panen Jagung yang Sudah Matang

Panen jagung yang sudah matang dilakukan setelah tanaman jagung mencapai usia 70-80 hari atau setelah bulir jagung sudah mengeras. Pastikan jagung yang dipanen sudah matang dan tidak terlalu tua.

Gunting tangkai jagung dengan gunting atau pisau tajam. Hindari mencabut jagung secara paksa agar tanaman jagung tetap utuh dan dapat dipanen kembali di masa selanjutnya.

18. Jemur Jagung yang Sudah Dipanen

Jemur jagung yang sudah dipanen dalam waktu yang cukup agar jagung tidak terlalu basah dan tidak cepat busuk. Jagung yang sudah terlalu lama dijemur dapat kehilangan kandungan nutrisinya.

Jemur jagung di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau di bawah atap terbuka. Balik jagung secara berkala agar kering secara merata.

19. Simpan Jagung yang Sudah Kering di Tempat yang Tepat

Simpan jagung yang sudah kering di tempat yang bersih, kering, dan sejuk. Tempat penyimpanan yang baik dapat menghindari serangan hama dan penyakit pada jagung yang sudah disimpan.

Simpan jagung dalam karung atau kantong yang rapat dan jangan biarkan terkena sinar matahari langsung. Hindari juga menyimpan jagung bersama dengan bahan yang mudah terbakar atau bahan yang menghasilkan gas berbahaya.

20. Jual atau Konsumsi Jagung yang Sudah Siap

Jagung yang sudah siap dapat dijual atau dikonsumsi. Jagung dapat dijual ke pasar lokal atau diolah menjadi produk olahan jagung seperti keripik jagung atau popcorn.

Jagung juga dapat dikonsumsi langsung dengan cara direbus, dipanggang, atau digoreng. Jagung yang sudah matang memiliki rasa yang lezat dan mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.

Cara Menanam Jagung di Sawah untuk Pemula