Cara Membuat Daftar Pustaka dari Jurnal

Hello Kawan Mastah! Bagi sebagian orang yang tengah menyelesaikan skripsi, tesis atau disertasi, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya daftar pustaka. Daftar pustaka adalah salah satu komponen penting yang harus ada dalam sebuah karya ilmiah. Di sini, kita akan membahas cara membuat daftar pustaka dari jurnal. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar daftar pustaka kita bisa diakui keakuratannya dan karya ilmiah kita pun bisa dihargai. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Mengenal Daftar Pustaka

Sebelum membahas cara membuat daftar pustaka dari jurnal, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu daftar pustaka dan apa fungsinya. Daftar pustaka adalah bagian dari sebuah karya ilmiah yang berisi kumpulan sumber referensi atau kutipan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah tersebut. Fungsi dari daftar pustaka adalah sebagai sumber referensi bagi pembaca untuk menemukan sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.

Daftar pustaka biasanya dibuat berdasarkan aturan tertentu yang disebut sistem pengutipan. Sistem pengutipan ini bisa berbeda-beda tergantung pada aturan yang digunakan oleh lembaga atau institusi yang bersangkutan. Ada beberapa sistem pengutipan yang umum digunakan, seperti sistem Harvard, sistem APA, sistem MLA, dan masih banyak lagi.

2. Mengapa Daftar Pustaka Diperlukan?

Sebagai penulis karya ilmiah, kita tentu tidak boleh asal-asalan dalam menyebutkan sumber referensi yang kita gunakan. Kita harus mencantumkan sumber-sumber yang kita gunakan secara lengkap dan akurat agar pembaca bisa mengetahui sumber-sumber yang kita gunakan serta memastikan bahwa karya ilmiah yang kita buat tidak plagiat.

Tidak hanya itu, mencantumkan daftar pustaka yang lengkap dan akurat juga bisa meningkatkan kualitas karya ilmiah kita. Dengan mencantumkan sumber-sumber yang kita gunakan, pembaca bisa mengetahui sejauh mana kita telah melakukan penelitian dan menguasai materi yang kita tulis.

3. Menentukan Sumber Jurnal yang Digunakan

Setelah memahami pentingnya daftar pustaka dan fungsinya, kini saatnya kita membahas bagaimana cara membuat daftar pustaka dari jurnal. Langkah pertama adalah menentukan sumber jurnal yang akan kita gunakan. Ada banyak jurnal yang tersedia di internet, baik yang gratis maupun berbayar. Namun, kita harus memastikan bahwa jurnal yang kita gunakan memiliki reputasi yang baik dan terpercaya.

Kita bisa mencari jurnal yang terpercaya melalui basis data jurnal yang ada di internet, seperti Scopus, Web of Science, dan lain sebagainya. Pilihlah jurnal yang memiliki reputasi yang baik dan memiliki artikel yang relevan dengan topik yang kita bahas dalam karya ilmiah kita.

4. Mencantumkan Informasi Penting dalam Daftar Pustaka Jurnal

Setelah menentukan sumber jurnal yang akan kita gunakan, saatnya mencantumkan informasi penting dari jurnal tersebut dalam daftar pustaka kita. Informasi yang perlu dicantumkan antara lain:

Informasi yang Dicantumkan
Contoh
Nama penulis
Smith, J. D.
Tahun terbit
(2018).
Judul artikel
How to write a journal article.
Judul jurnal
The Journal of Writing Studies,
Volume dan nomor jurnal
11(2),
Halaman
73-94.

5. Menentukan Sistem Pengutipan yang Digunakan

Sebelum membuat daftar pustaka kita, kita harus menentukan sistem pengutipan yang akan digunakan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada banyak sistem pengutipan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Pilihlah sistem pengutipan yang digunakan oleh lembaga atau institusi yang bersangkutan atau yang dianggap paling umum digunakan.

Beberapa sistem pengutipan yang umum digunakan antara lain:

  1. Sistem Harvard
  2. Sistem APA
  3. Sistem MLA
  4. Sistem Chicago
  5. Sistem IEEE

6. Mencantumkan Sumber yang Digunakan dengan Benar

Setelah menentukan sumber dan sistem pengutipan yang digunakan, saatnya kita mencantumkan sumber-sumber yang kita gunakan dengan benar dalam daftar pustaka. Pastikan kita mencantumkan semua informasi yang diperlukan seperti yang sudah dijelaskan pada poin nomor 4.

Selain itu, pastikan kita mencantumkan sumber-sumber tersebut dengan urutan abjad berdasarkan nama penulis atau judul artikel. Jika terdapat lebih dari satu artikel yang ditulis oleh satu penulis, urutkan berdasarkan tahun terbit dari yang paling baru ke yang paling lama.

7. Mencantumkan Jurnal dalam Bahasa Asli atau Terjemahan?

Bagi sebagian orang, mungkin masih bingung apakah jurnal harus dicantumkan dalam bahasa asli atau terjemahan dalam daftar pustaka. Sebenarnya, hal ini tergantung pada kebijakan lembaga atau institusi yang bersangkutan atau aturan yang digunakan dalam sistem pengutipan.

Jika lembaga atau institusi yang kita gunakan mensyaratkan mencantumkan jurnal dalam bahasa asli, maka kita harus mencantumkan jurnal dalam bahasa asli. Namun, jika lembaga atau institusi yang kita gunakan tidak memiliki aturan khusus, kita bisa mencantumkan jurnal dalam bahasa asli atau terjemahan.

8. Menjaga Keakuratan Data dalam Daftar Pustaka

Salah satu hal yang tidak boleh kita abaikan dalam membuat daftar pustaka adalah menjaga keakuratan data. Pastikan kita mencantumkan informasi yang akurat dan lengkap, seperti nama penulis, judul artikel, judul jurnal, volume dan nomor jurnal, serta halaman yang digunakan. Jika terdapat kesalahan dalam mencantumkan data, hal ini bisa merusak kepercayaan pembaca terhadap karya ilmiah kita.

9. Mencantumkan Jumlah Sumber yang Diperlukan

Sebenarnya, tidak ada aturan khusus mengenai jumlah sumber yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Namun, pastikan kita mencantumkan sumber-sumber yang relevan dengan topik yang kita bahas dan tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak.

Sebagai panduan umum, kita bisa mencantumkan minimal 10 sumber untuk tesis dan minimal 20 sumber untuk disertasi. Namun, jumlah sumber ini bisa berbeda-beda tergantung pada institusi yang bersangkutan atau aturan yang digunakan dalam sistem pengutipan.

10. Mencantumkan Sumber yang Terbaru

Bagi sebagian orang, mungkin menganggap bahwa mencantumkan sumber yang terbaru tidak terlalu penting. Namun, hal ini sebenarnya sangat penting dalam membuat daftar pustaka. Sumber yang terbaru menunjukkan bahwa kita selalu update dengan perkembangan terbaru dalam bidang yang kita bahas. Selain itu, sumber yang terbaru juga lebih relevan dan lebih dihargai oleh pembaca.

11. Memilih Sistem Pengutipan yang Cocok

Sebelum membuat daftar pustaka, pastikan kita memilih sistem pengutipan yang cocok untuk karya ilmiah kita. Ada banyak sistem pengutipan yang bisa kita gunakan, seperti sistem Harvard, sistem APA, sistem MLA, dan lain sebagainya.

Setiap sistem pengutipan memiliki aturan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, sistem Harvard menggunakan tanda kurung pada kutipan di dalam teks, sedangkan sistem APA menggunakan tanda kurung dan koma. Pastikan kita memahami aturan-aturan yang ada dalam sistem pengutipan yang kita gunakan agar daftar pustaka kita bisa diakui keakuratannya dan karya ilmiah kita pun bisa dihargai.

12. Menggunakan Aplikasi Manajemen Referensi

Jika kita kesulitan dalam membuat daftar pustaka, kita bisa menggunakan aplikasi manajemen referensi. Aplikasi ini memudahkan kita dalam mencatat, menyimpan, dan mengelola referensi yang kita gunakan dalam penulisan karya ilmiah.

Banyak aplikasi manajemen referensi yang tersedia di internet, seperti Mendeley, Zotero, dan EndNote. Pilihlah aplikasi yang paling cocok dengan kebutuhan kita dan pastikan kita memahami cara penggunaannya.

13. Memeriksa Ulang Daftar Pustaka

Setelah selesai membuat daftar pustaka, jangan lupa untuk memeriksa ulang daftar pustaka kita. Pastikan tidak ada kesalahan dalam mencantumkan sumber-sumber yang kita gunakan. Selain itu, pastikan kita mencantumkan sumber-sumber tersebut dengan benar sesuai dengan sistem pengutipan yang digunakan.

Kita juga bisa meminta bantuan dari dosen atau teman untuk memeriksa ulang daftar pustaka kita. Dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa daftar pustaka kita diakui keakuratannya dan karya ilmiah kita pun bisa dihargai.

14. Menghindari Plagiat dalam Daftar Pustaka

Plagiat adalah tindakan tidak etis yang harus dihindari dalam penulisan karya ilmiah. Salah satu bentuk plagiat adalah dengan tidak mencantumkan sumber yang kita gunakan dalam daftar pustaka. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa sumber-sumber yang kita gunakan dalam penulisan karya ilmiah sudah dicantumkan dengan benar dalam daftar pustaka.

Untuk memastikan tidak terjadinya plagiat dalam karya ilmiah kita, kita juga bisa menggunakan aplikasi deteksi plagiat seperti Turnitin. Aplikasi ini akan memeriksa kesamaan antara teks yang kita tulis dengan teks-teks yang sudah ada di internet dan database mereka.

15. Menjaga Keakuran Daftar Pustaka

Salah satu hal yang tidak boleh kita abaikan dalam membuat daftar pustaka adalah menjaga keakuratan data. Pastikan kita mencantumkan informasi yang akurat dan lengkap dalam daftar pustaka.

Selain itu, kita juga harus menjaga konsistensi dalam mencantumkan sumber-sumber yang kita gunakan. Jangan mencantumkan satu sumber dengan lebih dari satu cara pada daftar pustaka kita. Hal ini bisa membuat daftar pustaka kita tidak terlihat profesional dan tidak dihargai oleh pembaca.

16. Menghindari Sumber Referensi yang Tidak Terpercaya

Sebelum menggunakan sumber referensi dalam karya ilmiah kita, pastikan kita memastikan bahwa sumber-sumber tersebut terpercaya. Hindari menggunakan sumber-sumber yang tidak jelas atau hanya berdasarkan asumsi atau opini saja.

Untuk memastikan kepercayaan sumber-sumber yang kita gunakan, kita bisa memilih sumber-sumber yang sudah terbit di jurnal terpercaya dan diakui secara internasional. Selain itu, pastikan sumber-sumber yang kita gunakan sudah diverifikasi dan diakui kebenarannya oleh lembaga atau institusi yang bersangkutan.

17. Mengenal Jenis-jenis Sumber dalam Daftar Pustaka

Sebelum membuat daftar pustaka, kita juga harus mengenal jenis-jenis sumber yang ada. Ada banyak jenis sumber yang bisa kita gunakan dalam karya ilmiah, seperti jurnal, buku, artikel online, dan lain sebagainya.

Setiap jenis sumber memiliki cara yang berbeda dalam mencantumkan informasi penting dalam daftar pustaka. Misalnya, untuk mencantumkan buku dalam daftar pustaka, perlu mencantumkan nama pengarang, judul buku, penerbit, tahun terbit, dan halaman. Sedangkan untuk mencantumkan jurnal, perlu mencantumkan nama penulis, judul artikel, judul jurnal, volume dan nomor jurnal, serta halaman.

18. Mengenal Aturan-aturan yang Berlaku dalam Sistem Pengutipan

Setiap sistem pengutipan memiliki aturan-aturan yang berbeda-beda. Sebelum menggunakan sistem pengutipan, pastikan kita memahami aturan-aturan yang berlaku dalam sistem tersebut.

Beberapa contoh aturan yang umum digunakan dalam sistem pengutipan adalah:

  1. Menuliskan nama pengarang pada kutipan di dalam teks
  2. Menuliskan tahun terbit pada kutipan di dalam teks
  3. Menuliskan halaman pada kutipan di dalam teks (jika diperlukan)
  4. Mencantumkan semua sumber referensi yang digunakan dalam karya ilmiah kita dalam daftar pustaka
  5. Menjaga urutan abjad dalam daftar pustaka
  6. Mencantumkan semua informasi penting dalam daftar pustaka, seperti nama penulis, judul artikel, judul jurnal, volume dan nomor jurnal, serta halaman

19. Mencantumkan FAQ dalam Daftar Pustaka

Sebagai tambahan, kita bisa mencantumkan FAQ (Frequently Asked Questions) dalam daftar pustaka kita. FAQ ini berisi jawaban atas beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh pembaca mengenai karya ilmiah yang kita buat.

Dengan mencantumkan FAQ, pembaca bisa lebih mudah memahami karya ilmiah yang kita buat dan bisa mengatasi beberapa kesalahpahaman yang mungkin terjadi. FAQ juga bisa membantu kita untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh dosen atau penguji saat presentasi.

Contoh FAQ

1. Apa itu da

Cara Membuat Daftar Pustaka dari Jurnal