Bismuth (Bi) : Unsur, Sifat dan Kegunaan

Pengertian Bismut | Bismuth (Bi) : Penjelasan, Unsur, Sifat dan Kegunaan

Sejarah Bismuth

(Yunani: Weisse Masse, zat putih. Di kemudian hari disebut Wisuth dan Bisemutum). Pada masa awalnya, bismut sempat disangka sebagai seng dan timbal. Calude Geoffroy the Younger menunjukkan bahwa bismut beda dengan timbal pada tahun 1753.

Keterangan Unsur Bismuth

  • Simbol: Bi
  • Radius Atom: 1.7 Å
  • Volume Atom: 21.3 cm3/mol
  • Massa Atom: 208.98
  • Titik Didih: 1837 K
  • Radius Kovalensi: 1.46 Å
  • Struktur Kristal: Rhombohedral
  • Massa Jenis: 9.75 g/cm3
  • Konduktivitas Listrik: 0.9 x 106 ohm-1cm-1
  • Elektronegativitas: 2.02
  • Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 5d10 6s2p3
  • Formasi Entalpi: 11 kJ/mol
  • Konduktivitas Panas: 7.87 Wm-1K-1
  • Potensial Ionisasi: 7.289 V
  • Titik Lebur: 544.59 K
  • Bilangan Oksidasi: 3,5
  • Kapasitas Panas: 0.122 Jg-1K-1
  • Entalpi Penguapan: 179 kJ/mol

Sifat Sifat Bismuth

Unsur ini merupakan kristal putih, logam yang rapuh dengan campuran sedikit bewarna merah jambu. Ia muncul di alam tersendiri. Bismut merupakan logam paling diamagnetik, dan konduktor panas yang paling rendah di antara logam, kecuali raksa. Ia memiliki resitansi listrik yang tinggi dan memiliki efek Hall yang tertinggi di antara logam (kenaikan yang paling tajam untuk resistansi listrik jika diletakkan di medan magnet).

Sumber Bismuth

Bijih yang terpenting adalah bismuthinite atau bismuth glance dan bismite. Negara-negara penghasil bismut terbesar adalah Peru, Jepang, Meksiko, Bolivia dan Kanada. Kebanyakan bismut yang diproduksi di Amerika didapatkan sebagai hasil produksi penyulingan timbal, tembaga, seng, perak dan bijih emas.

Kegunaan Bismuth

“Bismanol” adalah magnet permanen yang terbuat dari MnBi dan diproduksi oleh US Naval Surface Weapons Center. Bismut mengembang 3.22% jika dipadatkan. Sifat ini membuat campuran logam bismut cocok untuk membuat cetakan tajam barang-barang yang dapat rusak karena suhu tinggi. Dengan logam lainnya seperti seng, kadmium, dsb. bismut membentuk campuran logam yang mudah cair yang banyak digunakan untuk peralatan keselamatan dalam deteksi dan sistim penanggulangan kebakaran. Bismut digunakan dalam memproduksi besi yang mudah dibentuk. Logam ini juga digunakan sebagai bahan thermocouple, dan memiliki aplikasi sebagai pembawa bahan bakar U235 dan U233 dalam reaktor nuklir. Garamnya yang mudah larut membentuk garam basa yang tidak terlarut jika ditambah air, suatu sifat yang kadang-kadang digunakan dalam deteksi. Bismut oksiklorida banyak digunakan di kosmetik. Bismut subnitrat dan subkarbonat diguanakan di bidang kedokteran.

Bahaya Bismuth

Bismuth dan garamnya bisa menyebabkan kerusakan ginjal, meski tingkat kerusakan tersebut biasanya ringan tetapi dalam Dosis besar bisa berakibat fatal. Dari segi industri unusr ini masih dianggap salah satu yang kurang beracun dari jenis logam berat. Efek dari keracunan tersebut bisa berupa perasaan tidak tenang gelisah, adanya albumin atau zat protein lainnya dalam urin, diare, reaksi kulit dan terkadang eksodermatitis berat.

Rute masuk : Terhirup, kulit dan konsumsi.

Efek akut:

  • Terhirup: Mungkin berupa debu gangguan yang menyebabkan iritasi pernapasan. Dapat menyebabkan bau nafas dan radang gusi.
  • Tertelan: Keracunan Dapat menyebabkan mual, kehilangan nafsu makan dan berat badan, malaise, albuminuria, diare, reaksi kulit, stomatitis, sakit kepala, demam, susah tidur, depresi, sakit rematik dan garis hitam bisa terbentuk pada gusi di mulut karena pengendapan bismut sulfida.
  • Kulit: Dapat menyebabkan iritasi.
  • Mata: Dapat menyebabkan iritasi.

Efek kronis:

  • Terhirup: Dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal.
  • Tertelan: Dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Dapat menyebabkan anemia, garis hitam bisa terbentuk pada gusi dan stomatitis ulserativa.
  • Kulit: Dapat menyebabkan dermatitis.
  • Mata: Tidak ada efek kesehatan kronis yang tercatat.

CATATAN – Kondisi medis umumnya diperparah oleh paparan: Kelainan kulit dan pernafasan yang sudah ada sebelumnya. Bismut tidak dianggap sebagai karsinogen manusia.