Akhlak Dalam Kehidupan Umat Muslim

Mastah – Akhlak Dalam Kehidupan Umat Muslim – Kata akhlak berasal dari kata arab “khaluk”, dan bentuk jamaknya “akhlaq” berarti akhlak atau akhlak. Profesor Dr.A. Mengutip dari Hamza Yaqoub, Ahmed Amin mendefinisikan etika sebagai “ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menjelaskan apa yang harus dilakukan setengah manusia kepada orang lain, dan menjelaskan tujuan yang harus dicapai manusia dalam tindakan mereka dan bagaimana melakukannya.

Kamu harus melakukannya. Yang dimaksud dengan ilmu akhlak adalah ilmu yang memberi batasan tentang apa yang baik dan buruk, baik jasmani maupun rohani, dan apa yang patut dipuji dan apa yang dibenci dari perkataan dan perbuatan manusia.

<em>Akhlak Dalam Kehidupan Umat Muslim</em>


Para ahli membagi perilaku ini menjadi dua jenis akhlak dalam kehidupan umat muslim.
Mahesi atau sosok yang terpuji. Termasuk akhlak yang baik dan akhlak dalam kehidupan umat muslim.

Menurut Hasan Rahmatullah, akhlak yang baik ini adalah menunjukkan wajah yang cerah, menawarkan bantuan sebagai tanda kedermawanan, dan menahan diri dari tindakan kekejaman. Selain itu, Hassan menambahkan bahwa akhlak yang baik adalah membuat semua makhluk siap untuk bahagia (karena bahaya murah) atau dalam kesedihan (jika kekurangan).

Kepribadian yang menjengkelkan atau menjengkelkan. Al-Qur’an menggambarkan sifat tercela ini dalam Surat Al-Hujurat (49): 12, yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka (keraguan). Dan janganlah kamu melihat keburukan manusia dan janganlah saling membicarakan.
tujuan kebijaksanaan

Akhlak Terhadap Tuhan/Akhlak Dalam Kehidupan Umat Muslim
Dasar umum dalam akhlak terhadap Tuhan. Pengakuan bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki kualitas yang luar biasa. Alam begitu besar sehingga tidak semua makhluk mengetahui dengan benar dan akurat betapa sempurna dan terpujinya Tuhan itu. Oleh karena itu, sebelum memujinya, ditinggikan terlebih dahulu dalam arti penyuciannya. Maka tidak boleh pujian yang mereka ucapkan bertentangan dengan mengagungkan-Nya, seperti dalam Al-Qur’an Syafit (37): 159-160, dan Maha Suci Allah dari semua atribut yang dikaitkan dengan-Nya. Hal yang sama terjadi dalam Al-Qur’an yang Mulia dalam al-Syura (42): 5: “Dan para malaikat disucikan dengan memuji Tuhan mereka. Demikian pula, Al-Qur’an menyebutkan guntur (13:13): “Guntur memurnikan ketika pujian diberikan. Kemudian datang dalam Al-Qur’an dalam Surah Al-Isra 17:44: “Tidak ada yang lain selain mengagungkan-Nya dengan pujian.

Baca juga : kejujuran adalah salah satu kunci kesuksesan

Akhlak Terhadap Sesama Kita Manusia.
Al-Qur’an menyatakan bahwa memperlakukan manusia, baik yang dilarang, seperti membunuh tanpa alasan, atau melukai tubuh atau harta benda, dilarang menyakiti hati, bahkan dengan memberi. (Lihat Surah Al-Baqarah [2]: 263). Selain itu, Al-Qur’an mendesak semua orang, termasuk Muhammad, semoga Allah swt dan adil. Ia juga menyatakan bahwa dia adalah manusia biasa, tetapi dia adalah seorang utusan yang kepadanya wahyu dari Tuhan sampai.

Baca juga : Apa Itu Makna Ikhlas Dalam Beramal ?

Akhlak Terhadap Lingkungan.
Etika yang diajarkan al-Qur’an tentang lingkungan pada hakikatnya bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Suksesi ini mengharuskan manusia dan sesamanya berinteraksi dengan alam. Khilafah berarti melindungi, melestarikan dan mengarahkan setiap makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya
Al-Qur’an meminta setiap orang percaya untuk mengikuti teladan Nabi Muhammad.

Dia diutus untuk membawa belas kasihan ke seluruh dunia. Selain Rasulullah. Aku telah diutus akhlak mulia yang sempurna sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Tamidi atas otoritas Abu Al-Dardei, dan dia berkata: (Pada hari kiamat, apa yang lebih berat dari (sedekah) dalam timbangan seorang mukmin).

Demikian penjelasan tentang Akhlak Dalam Kehidupan Umat Muslim.

sumber : unisba