Cara Hitung Lemburan Untuk Kawan Mastah

Selamat datang Kawan Mastah, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara hitung lemburan. Bagi yang belum mengetahui, lemburan adalah pembayaran tambahan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja normal. Nah, untuk menghitung lemburan ternyata tidak sesimpel yang dibayangkan. Oleh karena itu, pada artikel kali ini kita akan membahas cara menghitung lemburan dengan mudah dan akurat.

Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Untuk Menghitung Lemburan?

Sebelum kita masuk ke cara menghitung lemburan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu. Pertama, pastikan kamu sudah mengetahui jam kerja normal di perusahaan tempat kamu bekerja. Biasanya, jam kerja normal adalah 8 jam dalam sehari atau 40 jam dalam seminggu.

Kedua, pastikan kamu mengetahui tarif upah per jam yang kamu terima. Tarif ini bisa bervariasi tergantung dari perusahaan dan posisi pekerjaan kamu. Misalnya, jika kamu bekerja di perusahaan A sebagai kasir, tarif upah per jam yang kamu terima bisa berbeda dengan tarif upah per jam yang kamu terima jika kamu bekerja di perusahaan B sebagai admin.

Ketiga, pastikan kamu mengetahui aturan yang berlaku di perusahaan kamu terkait dengan pembayaran lemburan. Beberapa perusahaan menerapkan aturan lemburan dengan tarif upah yang berbeda pada hari biasa, hari libur, atau hari raya. Jadi, pastikan kamu sudah mengetahui aturan yang berlaku sebelum menghitung lemburan.

Setelah kamu mengetahui ketiga hal di atas, mari kita lanjut ke cara menghitung lemburan.

Cara Menghitung Lemburan

1. Hitung Total Jam Kerja

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung total jam kerja yang kamu lakukan dalam seminggu. Misalnya, kamu bekerja selama 9 jam dalam satu hari pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Maka, total jam kerja kamu dalam seminggu adalah 45 jam.

2. Kurangi Jam Istirahat

Setelah menghitung total jam kerja, langkah selanjutnya adalah mengurangi jam istirahat yang kamu dapatkan. Jam istirahat biasanya diatur oleh perusahaan, dan setiap perusahaan memiliki aturan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, jika perusahaan tempat kamu bekerja memberikan jam istirahat selama 1 jam dalam sehari, maka jam istirahat kamu dalam seminggu adalah 5 jam.

3. Hitung Total Jam Lembur

Setelah mengurangi jam istirahat, selanjutnya hitung total jam lembur yang kamu lakukan dalam seminggu. Total jam lembur dapat dihitung dengan cara mengurangi total jam kerja dengan jam kerja normal. Misalnya, jam kerja normal di perusahaan kamu adalah 8 jam dalam sehari atau 40 jam dalam seminggu. Maka, jika kamu bekerja selama 45 jam dalam seminggu, maka total jam lembur kamu adalah 5 jam.

4. Hitung Besaran Lemburan

Setelah mengetahui total jam lembur, selanjutnya hitung besaran lemburan yang kamu dapatkan. Besaran lemburan dapat dihitung dengan cara mengalikan total jam lembur dengan tarif upah per jam yang kamu terima. Misalnya, jika tarif upah per jam yang kamu terima adalah Rp10.000, maka besaran lemburan yang kamu dapatkan adalah Rp50.000.

5. Tambahkan Upah Lembur ke Gaji

Terakhir, tambahkan besaran lemburan yang kamu dapatkan ke dalam gaji kamu pada periode yang bersangkutan. Besaran lemburan biasanya diberikan pada gaji bulan berikutnya, tetapi setiap perusahaan bisa memiliki aturan yang berbeda-beda. Jadi, pastikan kamu mengetahui aturan yang berlaku di perusahaan kamu terkait dengan pembayaran lemburan.

FAQ Mengenai Cara Hitung Lemburan

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana jika saya bekerja di hari libur? Pembayaran lemburan pada hari libur biasanya diberikan dengan tarif upah yang lebih tinggi dari hari biasa. Pastikan kamu mengetahui aturan yang berlaku di perusahaan kamu.
2 Bagaimana jika saya bekerja di hari raya? Pembayaran lemburan pada hari raya biasanya diberikan dengan tarif upah yang lebih tinggi dari hari biasa. Pastikan kamu mengetahui aturan yang berlaku di perusahaan kamu.
3 Bagaimana jika perusahaan saya tidak memberikan lemburan? Beberapa perusahaan memang tidak memberikan lemburan kepada karyawannya. Namun, pastikan perusahaan kamu sudah sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
4 Apakah lemburan harus diberikan dalam bentuk uang? Ya, lemburan harus diberikan dalam bentuk uang dan tidak boleh diganti dengan jenis kompensasi lainnya, kecuali telah disepakati oleh kedua belah pihak.
5 Apakah karyawan harian juga berhak mendapatkan lemburan? Ya, karyawan harian juga berhak mendapatkan lemburan. Namun, besaran lemburan yang diberikan mungkin berbeda dengan karyawan tetap.

Kesimpulan

Demikianlah cara menghitung lemburan dengan mudah dan akurat. Pastikan kamu mengetahui jam kerja normal, tarif upah per jam, dan aturan lemburan yang berlaku di perusahaan kamu sebelum menghitung lemburan. Dengan menghitung lemburan dengan benar, kamu dapat memastikan bahwa kamu menerima pembayaran yang sesuai dengan kerja keras yang kamu lakukan. Terima kasih telah membaca artikel ini, Kawan Mastah!

Cara Hitung Lemburan Untuk Kawan Mastah