Hello Kawan Mastah! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas cara membuat laporan arus kas. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu. Laporan ini sangat penting bagi perusahaan karena dapat membantu dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat. Untuk itu, simaklah langkah-langkah membuat laporan arus kas berikut ini.
1. Pertama-tama, persiapkan daftar akun
Sebelum membuat laporan arus kas, Kawan Mastah harus menyiapkan daftar akun terlebih dahulu. Daftar akun ini berisi keterangan mengenai akun-akun yang terdapat dalam laporan keuangan seperti kas, piutang, hutang, dan lain sebagainya. Pastikan bahwa daftar akun yang disiapkan sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
1.1. Kas
Akun kas merupakan akun yang digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran kas. Contohnya adalah uang tunai yang diterima dari penjualan produk atau layanan, pembayaran gaji karyawan, pembelian bahan baku, dan sebagainya.
Untuk melakukan pencatatan kas, Kawan Mastah dapat menggunakan software akuntansi atau menyimpan data secara manual dengan buku kas atau catatan pembukuan lainnya.
1.2. Piutang
Akun piutang digunakan untuk mencatat tagihan yang belum dibayar oleh pelanggan. Kawan Mastah harus mencatat piutang dalam laporan arus kas karena piutang merupakan penerimaan kas yang belum diterima secara tunai.
Contoh kasus: Perusahaan menjual produk kepada pelanggan dengan harga Rp 1.000.000. Pelanggan tersebut tidak membayarnya secara tunai melainkan memberikan tagihan. Maka tagihan ini harus dicatat sebagai piutang dalam laporan arus kas.
1.3. Hutang
Akun hutang digunakan untuk mencatat tagihan yang belum dibayar oleh perusahaan kepada pemasok atau kreditur lainnya. Perusahaan harus mencatat hutang dalam laporan arus kas karena hutang merupakan pengeluaran kas yang belum dibayarkan secara tunai.
Contoh kasus: Perusahaan membeli bahan baku dengan harga Rp 500.000 tetapi tidak membayarnya secara tunai melainkan memberikan tagihan. Maka tagihan ini harus dicatat sebagai hutang dalam laporan arus kas.
1.4. Pendapatan
Akun pendapatan digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari penjualan produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Kawan Mastah harus mencatat pendapatan dalam laporan arus kas karena pendapatan merupakan penerimaan kas yang diterima secara tunai.
Contoh kasus: Perusahaan menjual produk seharga Rp 1.000.000 secara tunai. Maka penerimaan ini harus dicatat sebagai pendapatan dalam laporan arus kas.
1.5. Beban
Akun beban digunakan untuk mencatat pengeluaran kas yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk operasional bisnis. Kawan Mastah harus mencatat beban dalam laporan arus kas karena beban merupakan pengeluaran kas yang dikeluarkan secara tunai.
Contoh kasus: Perusahaan membayar gaji karyawan sebesar Rp 5.000.000 secara tunai. Maka pengeluaran ini harus dicatat sebagai beban dalam laporan arus kas.
2. Buat Tiga Bagian Laporan Arus Kas
Setelah daftar akun disiapkan, langkah selanjutnya adalah membuat laporan arus kas. Laporan ini terdiri dari tiga bagian yaitu kas masuk, kas keluar, dan perubahan kas.
2.1. Kas Masuk
Bagian ini berisi tentang seluruh penerimaan kas yang diterima oleh perusahaan selama periode tertentu. Penerimaan kas meliputi pendapatan dan penerimaan kas lainnya yang berasal dari sumber-sumber lain.
Contoh kasus: Perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan sebesar Rp 10.000.000, pembayaran dari piutang sebesar Rp 7.000.000, dan pembayaran dari investasi sebesar Rp 2.000.000.
Kas Masuk |
Jumlah |
---|---|
Pembayaran Pelanggan |
Rp 10.000.000 |
Pembayaran Piutang |
Rp 7.000.000 |
Pembayaran Investasi |
Rp 2.000.000 |
Total Kas Masuk |
Rp 19.000.000 |
2.2. Kas Keluar
Bagian ini berisi tentang pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan selama periode tertentu. Pengeluaran kas meliputi pembayaran beban dan pengeluaran kas lainnya yang berasal dari sumber-sumber lain.
Contoh kasus: Perusahaan membayar gaji karyawan sebesar Rp 5.000.000, membayar hutang kepada pemasok sebesar Rp 4.500.000, dan mengeluarkan kas untuk investasi sebesar Rp 1.000.000.
Kas Keluar |
Jumlah |
---|---|
Pembayaran Gaji Karyawan |
Rp 5.000.000 |
Pembayaran Hutang Pemasok |
Rp 4.500.000 |
Keluar untuk Investasi |
Rp 1.000.000 |
Total Kas Keluar |
Rp 10.500.000 |
2.3. Perubahan Kas
Bagian ini berisi tentang seluruh perubahan kas yang terjadi selama periode tertentu, yaitu selisih antara kas masuk dan kas keluar.
Contoh kasus:
Kas Masuk |
Jumlah |
---|---|
Pembayaran Pelanggan |
Rp 10.000.000 |
Pembayaran Piutang |
Rp 7.000.000 |
Pembayaran Investasi |
Rp 2.000.000 |
Total Kas Masuk |
Rp 19.000.000 |
Kas Keluar |
Jumlah |
Pembayaran Gaji Karyawan |
Rp 5.000.000 |
Pembayaran Hutang Pemasok |
Rp 4.500.000 |
Keluar untuk Investasi |
Rp 1.000.000 |
Total Kas Keluar |
Rp 10.500.000 |
Perubahan Kas |
Jumlah |
Kas Masuk – Kas Keluar |
Rp 8.500.000 |
3. FAQ
3.1. Apa yang dimaksud dengan laporan arus kas?
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu. Laporan ini sangat penting bagi perusahaan karena dapat membantu dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat.
3.2. Apa saja bagian-bagian laporan arus kas?
Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian yaitu kas masuk, kas keluar, dan perubahan kas. Bagian kas masuk berisi tentang seluruh penerimaan kas yang diterima oleh perusahaan selama periode tertentu. Bagian kas keluar berisi tentang pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan selama periode tertentu. Bagian perubahan kas berisi tentang seluruh perubahan kas yang terjadi selama periode tertentu, yaitu selisih antara kas masuk dan kas keluar.
3.3. Apa yang harus disiapkan sebelum membuat laporan arus kas?
Sebelum membuat laporan arus kas, Kawan Mastah harus menyiapkan daftar akun terlebih dahulu. Daftar akun ini berisi keterangan mengenai akun-akun yang terdapat dalam laporan keuangan seperti kas, piutang, hutang, dan lain sebagainya.
3.4. Apakah ada software yang dapat digunakan untuk membuat laporan arus kas?
Ya, terdapat banyak software akuntansi yang dapat digunakan untuk membuat laporan arus kas seperti Zahir Accounting, Accurate Online, dan lain sebagainya.
3.5. Apakah laporan arus kas harus disusun tiap bulan?
Ya, laporan arus kas harus disusun setiap bulan agar perusahaan dapat mengontrol penerimaan dan pengeluaran kas secara berkala. Selain itu, laporan arus kas juga dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan tahunan atau perencanaan keuangan ke depan.
Kesimpulan
Itulah cara membuat laporan arus kas yang dapat Kawan Mastah pahami. Dengan membuat laporan arus kas, perusahaan dapat mengontrol penerimaan dan pengeluaran kas secara lebih baik sehingga dapat membantu dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat. Semoga bermanfaat!