Hello Kawan Mastah! Apakah kamu sering merasa bingung saat harus menghitung lembur di kantor? Tenang saja, dalam artikel ini kami akan membahas secara detail tentang cara menghitung lembur yang benar. Simak terus ya!
Pengertian Lembur
Sebelum membahas cara menghitung lembur, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu lembur. Lembur secara umum didefinisikan sebagai pekerjaan yang dilakukan di luar jam kerja normal dan dibayar dengan tarif yang lebih tinggi dari gaji normal.
Rumusan tentang lembur tersebut juga diatur oleh Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Menurut Undang-Undang tersebut, lembur adalah kerja tambahan diluar jam kerja normal.
Sudah mengerti kan, Kawan Mastah, apa itu lembur?
Perhitungan Lembur
Sekarang, mari kita bahas cara menghitung lembur yang benar. Sebelum itu, kamu perlu tahu bahwa perhitungan lembur berbeda-beda tergantung pada aturan yang berlaku di perusahaanmu. Namun secara umum, perhitungan lembur dilakukan dengan menghitung berapa jam kerja tambahan yang kamu lakukan.
Adapun rumusan perhitungan lembur adalah sebagai berikut:
Jenis Lembur |
Tarif |
---|---|
Lembur Standar |
150% dari gaji per jam |
Lembur Mingguan |
200% dari gaji per jam |
Jadi, jika kamu melakukan lembur standar dan gaji per jam kamu Rp 20.000, maka perhitungannya adalah:
Lembur standar = 1,5 x Rp 20.000 = Rp 30.000 per jam
Jika kamu melakukan lembur selama 2 jam, maka total gaji lembur kamu adalah:
Gaji lembur = 2 x Rp 30.000 = Rp 60.000
Cara Menghitung Lembur Standar
Lembur standar adalah lembur yang dilakukan di luar jam kerja normal. Biasanya jam kerja normal diatur 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Dalam sebulan, jam kerja normal adalah 20 hari x 8 jam = 160 jam.
Nah, jika kamu harus melakukan lembur standar, perhitungan gaji lembur kamu adalah sebagai berikut:
- Hitung berapa jam kerja normal kamu dalam sebulan
- Hitung berapa jam lembur yang kamu lakukan dalam sebulan
- Hitung gaji lembur per jamnya
- Kalikan total jam lembur dengan gaji lembur per jamnya
- Jumlahkan dengan gaji normal kamu
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh perhitungan lembur standar berikut ini:
Contoh:
- Jam kerja normal per bulan: 160 jam
- Jam lembur per bulan: 20 jam
- Gaji per jam: Rp 25.000
- Tarif lembur standar: 150%
Langkah-langkah perhitungannya adalah:
- Gaji normal = 160 jam x Rp 25.000 = Rp 4.000.000
- Gaji lembur per jam = Rp 25.000 x 150% = Rp 37.500
- Gaji lembur = 20 jam x Rp 37.500 = Rp 750.000
- Jumlahkan gaji normal dan gaji lembur = Rp 4.000.000 + Rp 750.000 = Rp 4.750.000
Jadi, jika kamu melakukan lembur standar seperti contoh di atas, maka kamu akan menerima gaji sebesar Rp 4.750.000 pada bulan itu.
Cara Menghitung Lembur Mingguan
Lembur mingguan adalah lembur yang dilakukan di hari libur atau hari Minggu. Biasanya tarif lembur mingguan lebih tinggi dari lembur standar, yaitu sekitar 200% dari gaji per jam.
Jika kamu harus melakukan lembur mingguan, maka perhitungan gaji lembur kamu adalah sebagai berikut:
- Hitung berapa jam kerja normal kamu dalam sebulan
- Hitung berapa jam lembur mingguan yang kamu lakukan dalam sebulan
- Hitung gaji lembur per jamnya
- Kalikan total jam lembur dengan gaji lembur per jamnya
- Jumlahkan dengan gaji normal kamu
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh perhitungan lembur mingguan berikut ini:
Contoh:
- Jam kerja normal per bulan: 160 jam
- Jam lembur mingguan per bulan: 8 jam
- Gaji per jam: Rp 25.000
- Tarif lembur mingguan: 200%
Langkah-langkah perhitungannya adalah:
- Gaji normal = 160 jam x Rp 25.000 = Rp 4.000.000
- Gaji lembur per jam = Rp 25.000 x 200% = Rp 50.000
- Gaji lembur = 8 jam x Rp 50.000 = Rp 400.000
- Jumlahkan gaji normal dan gaji lembur = Rp 4.000.000 + Rp 400.000 = Rp 4.400.000
Jadi, jika kamu melakukan lembur mingguan seperti contoh di atas, maka kamu akan menerima gaji sebesar Rp 4.400.000 pada bulan itu.
Frequently Asked Questions
1. Apa perbedaan antara lembur standar dan lembur mingguan?
Perbedaan antara lembur standar dan lembur mingguan terletak pada waktu pelaksanaannya. Lembur standar dilakukan di luar jam kerja normal, sementara lembur mingguan dilakukan di hari libur atau hari Minggu. Selain itu, tarif lembur mingguan biasanya lebih tinggi dari lembur standar.
2. Berapa tarif lembur standar dan lembur mingguan?
Tarif lembur standar adalah 150% dari gaji per jam, sementara tarif lembur mingguan adalah 200% dari gaji per jam.
3. Apa yang harus dilakukan jika perusahaan tidak membayar gaji lembur secara penuh?
Jika perusahaan tidak membayar gaji lembur secara penuh, maka kamu bisa mengajukan pengaduan ke pihak yang berwenang, misalnya Dinas Tenaga Kerja. Kamu juga bisa mengajukan tuntutan melalui jalur hukum jika perusahaan tidak menyelesaikan masalah tersebut.
4. Apakah lembur harus dilakukan?
Tidak semua pekerjaan memerlukan lembur. Namun, jika terdapat pekerjaan yang membutuhkan waktu lebih dari jam kerja normal, maka lembur wajib dilakukan dan harus dibayar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Apa saja yang harus diperhatikan saat melakukan lembur?
Saat melakukan lembur, kamu perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:
- Jangan terlalu sering melakukan lembur karena bisa mengganggu keseimbangan antara pekerjaan dan waktu istirahat
- Patuhi aturan yang berlaku di perusahaan terkait jam kerja dan tarif lembur
- Beritahu atasan jika kamu harus melakukan lembur
- Jaga kesehatan dan keselamatan saat melakukan lembur
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kami telah membahas tentang cara menghitung lembur yang benar. Perhitungan lembur dilakukan dengan menghitung berapa jam kerja tambahan yang kamu lakukan. Ada dua jenis lembur, yaitu lembur standar dan lembur mingguan, dengan tarif yang berbeda. Setiap perusahaan memiliki aturan yang berbeda dalam menghitung gaji lembur, namun secara umum perhitungan gaji lembur dilakukan dengan menghitung total jam lembur dan mengalikan dengan tarif lembur per jamnya.
Jangan lupa selalu patuhi aturan yang berlaku di perusahaanmu, ya, Kawan Mastah. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu kamu dalam menghitung gaji lembur.