Hello Kawan Mastah! Menulis undangan pernikahan mungkin terdengar mudah, tetapi sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar undanganmu terlihat menarik dan elegan. Tak perlu khawatir, dalam artikel ini, kami akan memberikan tips dan panduan lengkap tentang cara menulis undangan pernikahan yang perfecto!
1. Tentukan Tanggal dan Tempat Pernikahan
Pertama-tama, pastikan kamu sudah menentukan tanggal dan tempat pernikahanmu. Jangan lupa untuk menyertakan waktu acara agar tamu undanganmu tidak terkecoh. Kenapa perlu tanggal dan tempat pernikahan? Karena ini adalah dasar dari sebuah undangan. Jika kamu belum menentukan tanggal dan tempat pernikahanmu tapi sudah ingin membuat undangan, sebaiknya urungkan dulu niatmu.
Setelah menentukan tanggal dan tempat, kamu bisa memulai membuat draft undanganmu agar lebih mudah diteruskan ke tahapan selanjutnya.
FAQ:
Q: Apakah harus menentukan jam acara? | A: Ya, sangat penting agar tamu undanganmu tidak terlambat atau datang terlalu awal. |
Q: Apa boleh menggunakan bahasa daerah? | A: Tentu! Tapi pastikan bahasanya mudah dipahami oleh semua tamu undanganmu. |
Q: Apa perlu mencantumkan alamat lengkap tempat pernikahan? | A: Sangat penting agar tamu undanganmu tidak kesulitan mencari tempat pernikahanmu. |
2. Pilih Desain dan Font yang Sesuai
Setelah menentukan tanggal dan tempat pernikahanmu, kamu bisa memilih desain dan font yang sesuai dengan tema pernikahanmu. Jika tema pernikahanmu rustic, pilih desain yang bersahaja dengan warna coklat atau beige. Jika tema pernikahanmu vintage, pilih desain yang lebih klasik dengan font yang unik.
Ingat! Pilih desain dan font yang mudah dibaca untuk memudahkan tamu undanganmu dalam membaca undanganmu.
FAQ:
Q: Apa perlu menggunakan logo pernikahan? | A: Tidak perlu, kecuali kamu ingin memberikan kesan eksklusif pada undanganmu. |
Q: Apakah perlu memilih warna yang sama dengan tema pernikahan? | A: Idealnya, ya. Tapi jika kamu ingin menggunakan warna lain yang lebih menarik, tidak ada salahnya. Yang penting tetap mudah dibaca. |
Q: Apa boleh menggunakan font yang aneh-aneh? | A: Digunakan dengan bijak dan sesuai tema pernikahanmu, tidak masalah. Tapi pastikan tetap mudah dibaca oleh tamu undanganmu. |
3. Gunakan Bahasa yang Formal
Undangan pernikahanmu adalah representasi acara pernikahanmu. Oleh karena itu, gunakan bahasa yang formal, sopan, dan jelas agar tamu undanganmu merasa dihargai. Jangan gunakan bahasa yang terlalu santai atau bahasa yang terlalu formal.
Usahakan untuk membatasi penggunaan kata-kata yang terlalu berlebihan dan menggunakan kalimat yang singkat dan padat.
FAQ:
Q: Apakah boleh menggunakan bahasa Inggris untuk undangan? | A: Boleh, asalkan tetap menggunakan bahasa yang sopan dan jelas. |
Q: Apa saja kata-kata yang sebaiknya dihindari dalam undangan? | A: Kata-kata kasar, kata-kata yang mengandung ejekan atau sindiran, dan kata-kata yang membuat tamu undanganmu tidak nyaman. |
Q: Apakah perlu mencantumkan nama lengkap tamu undangan? | A: Idealnya, ya. Tapi jika kamu ingin menggunakan nama panggilan, tidak ada salahnya. Yang penting tetap sopan. |
4. Buat Undangan Jauh-jauh Hari
Setelah selesai membuat draft undangan, sebaiknya kamu membuat undangan jauh-jauh hari agar tamu undanganmu bisa mempersiapkan diri. Jangan menunggu hingga dekat-dekat hari H baru membuat undangan, karena tamu undanganmu mungkin sudah memiliki jadwal yang padat.
Usahakan membuat undangan minimal 2 bulan sebelum acara pernikahanmu.
FAQ:
Q: Apa boleh mengirim undangan melalui email atau WhatsApp? | A: Boleh, asalkan kamu sudah mendapat persetujuan dari tamu undanganmu. |
Q: Apa perlu mencantumkan nomor telepon atau email kamu pada undangan? | A: Sangat penting agar tamu undanganmu bisa menghubungi kamu apabila terdapat kendala atau memerlukan informasi lebih lanjut. |
Q: Apa boleh mengirimkan undangan secara online untuk menghemat biaya? | A: Boleh, tapi pastikan undanganmu sudah berformat pdf dan sesuai dengan tema pernikahanmu. |
5. Buat Rincian Acara yang Jelas
Agar tamu undanganmu tidak bingung, buatlah rincian acara yang jelas dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Misalnya, jam berapa tamu undanganmu diharapkan datang, apa saja yang akan disajikan, dan jam berapa acara dimulai dan berakhir.
Usahakan agar rincian acara terstruktur dan mudah dibaca.
FAQ:
Q: Apakah harus mencantumkan dress code pada undangan? | A: Idealnya, ya. Tapi jika perlu kamu bisa juga memberitahukan dress code melalui akun media sosialmu. |
Q: Apakah boleh mengundang teman atau keluarga yang belum dikenal oleh calon pasangan? | A: Boleh, asalkan kamu sudah mengabari calon pasanganmu terlebih dahulu dan tamu undanganmu tidak membuat keributan di acara pernikahanmu. |
Q: Apakah boleh mengundang anak-anak atau minta tamu undanganmu untuk tidak membawa anak? | A: Boleh, tapi perlu kamu sertakan dalam undanganmu agar tamu undanganmu tidak kesulitan. |
6. Berikan Informasi Kontak yang Jelas
Setelah selesai membuat undangan, jangan lupa untuk mencantumkan informasi kontak yang jelas agar tamu undanganmu bisa menghubungi kamu apabila terjadi kesalahan atau memerlukan informasi lebih lanjut.
Usahakan mencantumkan nomor telepon, email, dan akun media sosial yang kamu miliki.
FAQ:
Q: Apakah perlu menyertakan peta lokasi? | A: Idealnya, ya. Tapi jika kamu ingin simpel, cukup mencantumkan alamat dan nomor telepon. |
Q: Apa perlu mencantumkan nomor rekening untuk yang memberikan uang angpao? | A: Boleh, tapi jika kamu merasa tidak nyaman, tidak apa-apa. |
Q: Apakah perlu mencantumkan peraturan atau etika saat hadir di pernikahanmu? | A: Tidak perlu, asalkan kamu sudah memberikan informasi yang cukup mengenai acara pernikahanmu. |
7. Cek Kembali Undangan Sebelum Dikirim
Sebelum mengirim undanganmu, pastikan kamu sudah mengeceknya dengan seksama agar tidak ada kesalahan pada teks atau informasi yang tercantum. Periksa kembali nama tamu undangan, tanggal dan tempat pernikahanmu, waktu acara, dan informasi kontakmu.
Usahakan juga meminta kepada orang lain untuk mengecek ulang undanganmu agar lebih teliti dan meminimalisir kesalahan.
FAQ:
Q: Apa boleh mengganti undangan ketika sudah terlanjur dikirim? | A: Sebaiknya tidak, kecuali jika terdapat kesalahan yang sangat fatal dan memerlukan perbaikan segera. Kamu bisa memberitahukan kesalahan tersebut melalui media sosialmu. |
Q: Apakah perlu mencetak undangan dalam jumlah yang banyak? | A: Cukup mencetak undangan sebanyak tamu undanganmu, plus sedikit cadangan untuk tamu undangan tak terduga. |
Q: Apakah perlu meminta konfirmasi dari tamu undangan setelah menerima undangan? | A: Idealnya, ya. Tapi jika tidak memungkinkan, tidak apa-apa. |
8. Berikan Kejutan pada Undanganmu
Untuk membuat undanganmu lebih berkesan, kamu bisa memberikan kejutan pada undanganmu. Misalnya, menyertakan foto preweddingmu atau memberikan kupon diskon pada bisnismu.
Usahakan kejutanmu sesuai dengan tema pernikahanmu dan membuat tamu undanganmu merasa lebih spesial.
FAQ:
Q: Apakah boleh memberikan hadiah kecil pada tamu undangan? | A: Boleh, tapi pastikan hadiahmu tidak terlalu berlebihan dan tetap sesuai dengan tema pernikahanmu. |
Q: Apakah boleh memberikan souvenir pada tamu undangan? | A: Boleh, tapi tentukan sesuai dengan tema pernikahanmu agar souvenirmu tidak terkesan “asal-asalan”. |
Q: Apakah perlu memberikan undangan secara langsung? | A: Boleh, jika kamu ingin tamu undanganmu merasa lebih spesial. Tapi kalau tidak memungkinkan, pengiriman undangan via kurir juga tidak masalah. |
9. Pilih Jenis Kertas yang Berkualitas
Setelah memilih desain dan font yang sesuai, pilih jenis kertas yang berkualitas untuk membuat undanganmu lebih elegan dan menarik. Kamu bisa memilih kertas glossy atau kertas uncoated yang lebih bersahaja.
Perhatikan juga ukuran kertas yang sesuai dengan desain dan informasi yang akan ditulis di dalamnya.
FAQ:
Q: Apakah boleh menggunakan kertas yang polos saja? | A: Boleh, asalkan kertasnya berkualitas. |
Q: Apa boleh mencetak undangan sendiri di rumah? | A: Boleh, asalkan kualitas percetakanmu memadai dan desainmu sudah cukup baik. |
Q: Apakah perlu mencantumkan stempel pada undangan? | A: Tidak perlu, tapi jika ingin memberikan kesan eksklusif, kamu boleh mencantumkan stempel. |
10. Pilih Envelope yang Cocok
Envelope atau amplop adalah pelengkap dari undanganmu. Pilih envelope yang cocok dengan tema pernikahanmu. Misalnya, envelope yang berwarna putih untuk tema pernikahan yang elegan, atau envelope yang berwarna coklat untuk tema pernikahan rustic.
Jangan lupa untuk mencantumkan nama dan alamat lengkap tamu undanganmu pada envelope.
FAQ:
Q: Apakah perlu mencantumkan nama tamu undangan di amplop? | A: Idealnya, ya. Tapi jika tidak memungkinkan, cukup mencantumkan alamat tamu undanganmu saja. |
Q: Apa boleh membuat envelope sendiri dengan tangan? | A: Boleh, asalkan hasilnya rapi dan menarik. |
Q: Apakah perlu mencantumkan stempel pada envelope? | A: Idealnya, ya. Tapi jika tidak ingin ribet, tidak masalah. |
11. Jangan Lupa Mengucapkan Terima Kasih
Setelah selesai membuat undangan, jangan lupa menyertakan ucapan terima kasih pada bagian akhir undanganmu. Hal ini tidak hanya membuat undanganmu lebih sopan, tapi juga membuat tamu undanganmu merasa dihargai.
Usahakan menggunakan kalimat yang singkat dan padat agar tidak terkesan berlebihan.
FAQ:
Q: Apakah perlu memberikan tanda tangan pada undangan? | A: Boleh, jika kamu ingin membuat undanganmu lebih personal. |
Q: Apakah perlu mencantumkan kata-kata motivasi dalam undangan? | A: Tidak perlu, asalkan ucapan terima kasih sudah cukup sopan dan jelas. |
Q: Apa boleh mencantumkan ucapan-ucapan kocak di undanganmu? | A: Boleh, asalkan tetap sopan dan tidak membuat tamu undanganmu merasa tidak nyaman. |