Cara Hitung HPP – Menjaga Keuntungan Usaha dengan Teliti

Hello Kawan Mastah, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah HPP atau Harga Pokok Penjualan. Hal ini menjadi sangat penting dalam menghitung keuntungan usaha yang didapat dari setiap produk yang dijual. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara hitung HPP yang tepat dan teliti agar kamu dapat menjaga keuntungan usaha dengan baik.

Pengertian HPP

Sebelum masuk ke cara menghitung HPP, mari kita bahas terlebih dahulu tentang pengertian HPP. Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah biaya yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk yang akan dijual. HPP ini meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, dan biaya lainnya yang terkait dengan produksi barang tersebut.

Dalam menghitung HPP, ada beberapa faktor yang perlu diperhitungkan dengan cermat agar hasil yang didapat benar-benar akurat dan tidak menyebabkan kesalahan dalam menghitung keuntungan usaha.

Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Menghitung HPP

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah salah satu faktor penting yang harus diperhitungkan dalam menghitung HPP. Biaya bahan baku ini mencakup harga bahan baku yang dibeli dan biaya transportasi atau pengiriman barang.

Dalam menghitung biaya bahan baku, kamu harus memperhitungkan jenis dan kualitas bahan baku yang dibeli. Kamu juga harus memperhitungkan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat satu produk.

Contoh: bahan baku yang dibeli sebanyak 1 ton dengan harga Rp 5.000.000 dan biaya transportasi sebesar Rp 500.000. Maka, biaya bahan baku untuk membuat satu produk adalah:

Bahan Baku Jumlah Harga Biaya
Bahan Baku A 100 Kg Rp 3.000/Kg Rp 300.000
Bahan Baku B 50 Kg Rp 5.000/Kg Rp 250.000
Bahan Baku C 25 Kg Rp 2.000/Kg Rp 50.000
Bahan Baku D 10 Kg Rp 1.000/Kg Rp 10.000
Biaya Transportasi Rp 500.000
Total Rp 1.110.000

2. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya untuk membayar upah karyawan yang terlibat dalam proses produksi. Biaya ini meliputi gaji pokok, tunjangan, asuransi kesehatan, dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan upah karyawan.

Contoh: Biaya tenaga kerja dalam produksi satu produk adalah:

Karyawan Gaji Pokok Tunjangan Asuransi Kesehatan Biaya Tenaga Kerja
Karyawan A Rp 3.500.000 Rp 500.000 Rp 100.000 Rp 4.100.000
Karyawan B Rp 2.500.000 Rp 300.000 Rp 100.000 Rp 2.900.000
Karyawan C Rp 1.500.000 Rp 200.000 Rp 100.000 Rp 1.800.000
Total Rp 7.500.000 Rp 1.000.000 Rp 300.000 Rp 8.800.000

3. Biaya Produksi Lainnya

Selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, biaya produksi lainnya juga perlu diperhitungkan dalam menghitung HPP. Biaya ini meliputi biaya listrik, biaya air, biaya sewa tempat produksi, dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan proses produksi.

Contoh: Biaya produksi lainnya dalam produksi satu produk adalah:

Biaya Produksi Lainnya Jumlah Harga Biaya
Listrik 500 Kwh Rp 1.000/Kwh Rp 500.000
Air 10 M3 Rp 50.000/M3 Rp 500.000
Sewa Tempat Produksi 1 Bulan Rp 5.000.000/Bulan Rp 5.000.000
Total Rp 6.000.000

4. Biaya Lainnya

Tidak hanya biaya produksi yang perlu diperhitungkan dalam menghitung HPP, biaya lainnya seperti biaya administrasi, biaya marketing, biaya pengiriman, dan biaya-biaya lainnya juga perlu diperhitungkan agar hasil hitungan HPP benar-benar akurat.

Contoh: Biaya lainnya untuk menjual satu produk adalah:

Biaya Lainnya Harga
Administrasi Rp 500.000
Marketing Rp 2.000.000
Pengiriman Rp 1.000.000
Total Rp 3.500.000

Cara Menghitung HPP

Setelah mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam menghitung HPP, berikut adalah cara menghitung HPP yang benar dan akurat:

1. Hitung Total Biaya Produksi

Untuk menghitung HPP, pertama-tama kamu harus menghitung total biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya produksi lainnya, dan biaya lainnya.

Contoh: Total biaya produksi untuk satu produk adalah:

Biaya Produksi Jumlah Harga Biaya
Biaya Bahan Baku Rp 1.110.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 8.800.000
Biaya Produksi Lainnya Rp 6.000.000
Biaya Lainnya Rp 3.500.000
Total Rp 19.410.000

2. Hitung Jumlah Produk yang Dibuat

Setelah menghitung total biaya produksi, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah produk yang dibuat. Dalam hal ini, kamu harus mengetahui berapa jumlah produk yang berhasil diproduksi sehingga kamu bisa menghitung HPP per produk.

3. Hitung HPP Per Produk

Setelah mengetahui total biaya produksi dan jumlah produk yang dibuat, kamu dapat menghitung HPP per produk. Caranya adalah dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah produk yang diproduksi.

Contoh: Jika kamu berhasil memproduksi 100 produk, maka HPP per produk adalah:

HPP per Produk = Total Biaya Produksi / Jumlah Produk

HPP per Produk = Rp 19.410.000 / 100

HPP per Produk = Rp 194.100

FAQ

Apa Pentingnya Menghitung HPP?

Menghitung HPP sangat penting untuk menjaga keuntungan usaha. Dengan menghitung HPP yang tepat, kamu dapat mengetahui berapa harga jual yang harus ditetapkan agar kamu dapat mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

Apa yang Harus Diperhitungkan dalam Menghitung HPP?

Dalam menghitung HPP, kamu harus memperhitungkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya produksi lainnya, dan biaya lainnya seperti biaya administrasi, biaya marketing, dan biaya pengiriman.

Bagaimana Cara Menghitung HPP yang Benar?

Cara menghitung HPP yang benar adalah dengan menghitung total biaya produksi dan membaginya dengan jumlah produk yang diproduksi.

Apa yang Harus Dilakukan Jika HPP Terlalu Tinggi?

Jika HPP terlalu tinggi, kamu dapat mencari cara untuk mengurangi biaya produksi seperti mencari bahan baku yang lebih murah atau mempertimbangkan penggunaan mesin dan peralatan yang lebih efisien.

Itulah cara hitung HPP yang perlu kamu ketahui untuk menjaga keuntungan usaha dengan baik. Jangan lupa untuk selalu teliti dan cermat dalam menghitung HPP agar hasil yang didapat benar-benar akurat dan tidak menyebabkan kesalahan dalam menghitung keuntungan usaha. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu, Kawan Mastah!

Cara Hitung HPP – Menjaga Keuntungan Usaha dengan Teliti