Hello Kawan Mastah! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung SHU atau Sisa Hasil Usaha bagi Koperasi yang ingin diketahui oleh para pengusaha dan aktivis Koperasi. Artikel ini akan membahas tentang apa itu SHU dan bagaimana menghitungnya. Mari kita mulai!
Pendahuluan
Sebelum kita memahami cara menghitung SHU, kita harus memahami konsep dasar dari SHU itu sendiri. SHU atau Sisa Hasil Usaha adalah keuntungan yang dihasilkan dari operasi koperasi setelah dipotong semua biaya-biaya yang terkait dengan operasi tersebut. Dalam konteks koperasi, SHU dibagi antara anggota dan organisasi itu sendiri. Tiap anggota akan menerima SHU sesuai dengan bagian kepemilikan yang dimilikinya dan sisa SHU akan dipakai untuk memperkuat modal koperasi.
Cara Menghitung SHU
Untuk menghitung SHU, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Langkah 1: Menghitung Pendapatan Koperasi
Langkah pertama dalam menghitung SHU adalah menghitung pendapatan koperasi. Pendapatan koperasi dapat berasal dari berbagai sumber, seperti penjualan produk atau jasa, sewa dari properti koperasi, atau bunga dari pinjaman yang diberikan oleh koperasi.
Dalam hal ini, kita bisa mengambil contoh sederhana dari koperasi dengan satu sumber pendapatan, yaitu produk. Misalnya, koperasi yang menjual produk sebesar Rp. 100 juta selama satu tahun.
Langkah 2: Menghitung Pengeluaran Koperasi
Langkah kedua adalah menghitung pengeluaran koperasi. Pengeluaran koperasi mencakup biaya-biaya yang terkait dengan operasi koperasi, seperti biaya produksi, biaya sewa, biaya listrik, gaji karyawan, dan sebagainya.
Kembali pada contoh koperasi di atas, misalkan biaya produksi dan biaya operasional lainnya adalah Rp. 70 juta selama satu tahun.
Langkah 3: Menghitung Laba Kotor
Setelah menghitung pendapatan dan pengeluaran koperasi, kita dapat menghitung laba kotor dengan mengurangkan pengeluaran dari pendapatan.
Dari contoh koperasi di atas, laba kotornya adalah:
| Pendapatan Koperasi | Rp. 100.000.000 |
|---|---|
| Pengeluaran Koperasi | Rp. 70.000.000 |
| Laba Kotor | Rp. 30.000.000 |
Langkah 4: Menghitung Biaya-Biaya Lainnya
Setelah menghitung laba kotor, kita harus menghitung biaya-biaya lain yang terkait dengan operasi koperasi. Biaya-biaya tersebut meliputi cadangan sewa, cadangan penghapusan kerugian, dan cadangan simpanan wajib.
Langkah 5: Menghitung SHU
Setelah semua biaya-biaya terkait operasi dikurangkan, kita dapat menghitung SHU yang akan dibagi antara anggota dan digunakan untuk memperkuat modal koperasi. Koperasi dapat memutuskan untuk membagi SHU dengan persentase tertentu antara anggota dan organisasi itu sendiri.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Apakah SHU itu penting untuk koperasi?
Ya, SHU sangat penting bagi koperasi karena menjadi salah satu sumber pendapatan dan dapat digunakan untuk memperkuat modal koperasi. Selain itu, SHU juga dapat menjadi indikator keberhasilan koperasi dalam menjalankan operasinya.
2. Apakah SHU bisa dimanipulasi?
Ya, SHU bisa dimanipulasi tergantung pada cara pengelolaan koperasi. Oleh karena itu, penting bagi koperasi untuk mengelola SHU secara transparan dan akuntabel.
3. Siapa yang memiliki hak atas SHU?
SHU dimiliki oleh anggota dan koperasi itu sendiri. Bagian SHU yang diterima oleh anggota sesuai dengan bagian kepemilikan yang dimilikinya dan sisa SHU akan dipakai untuk memperkuat modal koperasi.
4. Bagaimana cara mengalokasikan SHU?
Koperasi dapat mengalokasikan SHU dengan persentase tertentu antara anggota dan organisasi itu sendiri. Persentase tersebut harus transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Apakah semua koperasi memiliki SHU?
Tidak semua koperasi memiliki SHU. SHU hanya diberikan kepada koperasi yang berhasil menghasilkan keuntungan setelah dipotong semua biaya-biaya yang terkait dengan operasinya.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan singkat tentang cara menghitung SHU bagi koperasi. Dengan memahami konsep dasar dan langkah-langkahnya, diharapkan Kawan Mastah bisa menghitung SHU dengan tepat dan memperkuat modal koperasi. Semoga artikel ini bermanfaat!