Selamat datang, Kawan Mastah! Jika Anda tertarik dengan investasi saham, maka salah satu indikator keuntungan yang perlu dipahami adalah Return on Equity atau ROE. ROE mengukur tingkat keuntungan perusahaan dari modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham.
Apa Itu ROE?
ROE adalah singkatan dari Return on Equity, yaitu rasio antara laba bersih setelah pajak dengan ekuitas. ROE mengindikasikan seberapa efisien perusahaan dalam memanfaatkan modal dari pemegang saham untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi ROE, semakin besar keuntungan yang diperoleh pemegang saham dalam perusahaan tersebut.
Bagaimana Cara Menghitung ROE?
Cara menghitung ROE dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sederhana:
ROE = | Laba Bersih Setelah Pajak | ÷ | Ekuitas |
Ekuitas perusahaan dapat ditemukan pada laporan keuangan dalam pos paling bawah dari sisi kiri (liabilities, equity & retained earnings). Laba bersih setelah pajak juga dapat ditemukan pada laporan keuangan dalam pos laba rugi (income statement).
Sebagai contoh, jika laba bersih setelah pajak perusahaan adalah Rp 1 miliar dan ekuitasnya adalah Rp 10 miliar, maka ROE perusahaan adalah:
ROE = | Rp 1 miliar | ÷ | Rp 10 miliar | = 0,1 atau 10% |
Penting untuk diingat bahwa ROE tidak dapat menjadi satu-satunya kriteria dalam memilih saham. Selain itu, inilah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ROE:
Faktor-faktor yang Mempengaruhi ROE
Rasio Hutang dan Modal
Perusahaan dengan rasio hutang yang tinggi dapat menimbulkan risiko kebangkrutan yang tinggi. Oleh karena itu, semakin rendah rasio hutang terhadap modal, semakin baik ROE perusahaan. Namun, perusahaan yang tidak memanfaatkan hutang sama sekali justru dapat kehilangan kesempatan untuk memperbesar keuntungan.
Asset Turnover
Asset turnover merupakan rasio antara penjualan dengan total asset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar rasio asset turnover, semakin efisien perusahaan dalam memanfaatkan asset-nya untuk menghasilkan penjualan. Hal ini tentu saja dapat memperbesar ROE perusahaan.
Operating Margin
Operating margin adalah persentase keuntungan yang diperoleh perusahaan dari pendapatan operasionalnya. Semakin besar operating margin, semakin besar kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya operasional dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Net Profit Margin
Net profit margin adalah persentase keuntungan yang diperoleh perusahaan dari pendapatan total. Semakin besar net profit margin, semakin efisien perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber dayanya untuk menghasilkan keuntungan. Hal ini dapat memperbesar ROE perusahaan.
Perputaran Piutang dan Persediaan
Perputaran piutang dan persediaan mengukur seberapa cepat perusahaan dapat mengubah piutang dan persediaannya menjadi kas. Semakin cepat perputaran piutang dan persediaan, semakin efisien perusahaan dalam mengelola kasnya. Hal ini tentu saja dapat memperbesar ROE perusahaan.
FAQ tentang Cara Menghitung ROE
1. Apakah ROE harus selalu tinggi?
Tidak selalu. ROE yang terlalu tinggi dapat menunjukkan risiko kebangkrutan yang tinggi juga. Idealnya, ROE perusahaan harus seimbang dengan ROE industri.
2. Bagaimana jika ROE perusahaan negatif?
ROE negatif dapat menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian dalam jangka waktu tertentu. Perlu diperhatikan bahwa ROE perusahaan dapat berbeda setiap tahunnya. Oleh karena itu, perlu dilihat faktor-faktor apa yang mempengaruhi ROE negatif tersebut.
3. Apa yang harus dilakukan jika ROE perusahaan rendah?
Perlu ditelusuri faktor-faktor apa yang mempengaruhi ROE rendah tersebut. Selain itu, dapat dipertimbangkan untuk melakukan diversifikasi investasi atau membeli saham perusahaan lain yang memiliki ROE lebih tinggi.
4. Apakah ROE perusahaan dapat dipengaruhi oleh tindakan manajemen?
Tentu saja. Tindakan manajemen seperti perusahaan melakukan buyback saham atau merestrukturisasi bisnis dapat mempengaruhi ROE perusahaan.
5. Apakah ROE dapat menjadi patokan dalam membeli saham?
ROE hanyalah salah satu dari banyak kriteria dalam membeli saham. Selain itu, perlu juga dilihat faktor-faktor fundamental dan teknikal lainnya sebelum membeli saham.
Kesimpulan
Dalam memahami investasi saham, ROE adalah salah satu indikator keuntungan yang perlu diperhatikan. ROE dapat dihitung dengan rumus sederhana Rp/LABA EKUITAS. Selain itu, ROE juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor seperti rasio hutang dan modal, asset turnover, operating margin, net profit margin, dan perputaran piutang dan persediaan. Namun, ROE tidak dapat menjadi satu-satunya kriteria dalam memilih saham. Selalu lakukan riset dan analisis sebelum memutuskan untuk berinvestasi.