Cara Menggunakan Fibonacci Retracement untuk Trading Saham

Selamat datang, Kawan Mastah! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas cara menggunakan fibonacci retracement untuk trading saham. Fibonacci retracement adalah alat yang sangat berguna dalam analisis teknikal, dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance pada grafik harga saham. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah penggunaan fibonacci retracement secara lengkap dan mudah dipahami. Mari kita mulai!

Apa itu Fibonacci Retracement?

Sebelum kita membahas cara menggunakan fibonacci retracement, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu fibonacci retracement. Fibonacci retracement adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance pada sebuah grafik harga. Alat ini didasarkan pada deret angka fibonacci, yaitu deret angka dimana setiap angka merupakan jumlah dari dua angka sebelumnya. Misalnya: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, dan seterusnya.

Alat fibonacci retracement menghitung level-level support dan resistance dengan menggunakan persentase dari pergerakan harga sebelumnya. Dengan menggunakan level-level ini, trader bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham.

Bagaimana Cara Menggunakan Fibonacci Retracement?

Berikut adalah langkah-langkah cara menggunakan fibonacci retracement untuk trading saham:

Langkah 1: Identifikasi Trend

Langkah pertama dalam menggunakan fibonacci retracement adalah mengidentifikasi trend pada grafik harga saham. Trend dapat berupa uptrend atau downtrend. Uptrend terjadi ketika harga saham bergerak naik, sedangkan downtrend terjadi ketika harga saham bergerak turun.

Untuk mengidentifikasi trend, kita dapat menggunakan indikator seperti moving average atau trend line. Jika harga saham berada di atas moving average atau trend line, maka trend yang terjadi adalah uptrend. Sedangkan jika harga saham berada di bawah moving average atau trend line, maka trend yang terjadi adalah downtrend.

Langkah 2: Tentukan Titik Awal dan Titik Akhir

Setelah kita mengidentifikasi trend pada grafik harga saham, langkah selanjutnya adalah menentukan titik awal dan titik akhir dari pergerakan harga. Titik awal dapat berupa puncak atau lembah harga pada grafik, sedangkan titik akhir dapat berupa puncak atau lembah harga yang terjadi setelah titik awal.

Setelah kita menentukan titik awal dan titik akhir, kita dapat menggambar garis fibonacci retracement pada grafik harga saham. Garis ini akan menunjukkan level-level support dan resistance pada grafik harga saham.

Langkah 3: Identifikasi Level-Level Fibonacci Retracement

Setelah garis fibonacci retracement digambar pada grafik harga saham, kita dapat mengidentifikasi level-level fibonacci retracement. Level-level ini dihitung dengan menggunakan persentase dari pergerakan harga sebelumnya.

Berikut adalah level-level fibonacci retracement yang umum digunakan:

Level Persentase
0% Titik Awal
23.6% Pergerakan Harga Kecil
38.2% Pergerakan Harga Sedang
50% Setengah Pergerakan Harga
61.8% Pergerakan Harga Besar
100% Titik Akhir

Langkah 4: Analisis Level-Level Fibonacci Retracement

Setelah kita mengidentifikasi level-level fibonacci retracement, langkah selanjutnya adalah menganalisis level-level ini. Level-level fibonacci retracement dapat berfungsi sebagai level-level support dan resistance pada grafik harga saham. Jika harga saham bergerak mendekati level-level ini, maka trader dapat mempertimbangkan untuk membeli atau menjual saham.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menganalisis level-level fibonacci retracement:

1. Level 38.2% dan 61.8%

Level 38.2% dan 61.8% adalah level-level fibonacci retracement yang paling sering digunakan oleh trader. Jika harga saham berhasil menembus level 38.2%, maka kemungkinan harga saham akan turun hingga mencapai level 61.8%. Sebaliknya, jika harga saham berhasil menembus level 61.8%, maka kemungkinan harga saham akan naik hingga mencapai level 38.2%.

2. Level 50%

Level 50% adalah level tengah dari fibonacci retracement. Level ini dapat berfungsi sebagai level support atau resistance. Jika harga saham berhasil menembus level 50%, maka kemungkinan harga saham akan bergerak ke arah level 61.8%. Sebaliknya, jika harga saham tidak mampu menembus level 50%, maka kemungkinan harga saham akan bergerak ke arah level 38.2%.

3. Level 23.6% dan 76.4%

Level 23.6% dan 76.4% adalah level-level fibonacci retracement yang kurang sering digunakan oleh trader. Namun, level-level ini juga dapat berfungsi sebagai level support atau resistance pada grafik harga saham.

FAQ

1. Apa itu fibonacci retracement?

Fibonacci retracement adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance pada sebuah grafik harga. Alat ini didasarkan pada deret angka fibonacci, yaitu deret angka dimana setiap angka merupakan jumlah dari dua angka sebelumnya.

2. Bagaimana cara menghitung level-level fibonacci retracement?

Level-level fibonacci retracement dihitung dengan menggunakan persentase dari pergerakan harga sebelumnya. Level-level yang umum digunakan adalah 0%, 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 100%.

3. Apa saja level-level fibonacci retracement yang paling penting?

Level-level fibonacci retracement yang paling penting adalah level 38.2% dan 61.8%. Level-level ini dapat berfungsi sebagai level support dan resistance pada grafik harga saham.

4. Apa saja yang perlu diperhatikan saat menggunakan fibonacci retracement?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan fibonacci retracement adalah mengidentifikasi trend terlebih dahulu, menentukan titik awal dan titik akhir dengan tepat, dan menganalisis level-level fibonacci retracement dengan baik. Juga, jangan lupa untuk selalu menggunakan manajemen risiko yang tepat.

Demikianlah artikel mengenai cara menggunakan fibonacci retracement untuk trading saham. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi Kawan Mastah dalam melakukan trading saham. Terima kasih sudah membaca, dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya!

Cara Menggunakan Fibonacci Retracement untuk Trading Saham