Halo Kawan Mastah! Jika kamu seorang pengusaha atau sedang memulai usaha, maka kamu pasti sudah familiar dengan konsep HPP atau Harga Pokok Penjualan. HPP adalah biaya total yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk atau jasa yang dijual. Tentu saja, menghitung HPP per unit itu penting untuk menentukan harga jual yang tepat dan mendapatkan laba yang maksimal. Namun, cara menghitung HPP per unit bisa jadi sedikit membingungkan jika kamu belum tahu caranya. Oleh karena itu, kami akan membahas secara lengkap tentang cara menghitung HPP per unit agar kamu bisa menjalankan usahamu dengan lebih efisien dan efektif.
1. Apa itu HPP?
Sebelum membahas cara menghitung HPP per unit, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan HPP. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, HPP (Harga Pokok Penjualan) adalah biaya total yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk atau jasa yang dijual. HPP juga bisa diartikan sebagai harga jual minimum yang harus ditetapkan agar tidak mengalami kerugian.
Penentuan HPP sangat penting karena jika HPP dihitung dengan salah atau terlalu rendah, maka kamu bisa mendapatkan untung yang kecil atau bahkan merugi. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk menghitung HPP dengan baik agar bisa menentukan harga jual yang tepat dan memperoleh laba yang maksimal.
2. Mengapa Menghitung HPP Per Unit?
Menghitung HPP per unit sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat. Dengan mengetahui HPP per unit, kamu bisa menentukan harga jual yang ideal agar bisa mendapatkan laba yang maksimal. Selain itu, dengan mengetahui HPP per unit, kamu juga bisa mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk atau jasa sehingga kamu bisa melakukan penghematan biaya dan meningkatkan efisiensi produksi.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi HPP
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi HPP. Faktor-faktor tersebut antara lain:
No |
Faktor |
Keterangan |
---|---|---|
1 |
Bahan Baku |
Biaya bahan baku yang digunakan untuk membuat produk atau jasa |
2 |
Biaya Tenaga Kerja |
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja dalam membuat produk atau jasa |
3 |
Biaya Overhead |
Biaya yang tidak terkait langsung dengan produksi seperti biaya sewa, listrik, dan lain-lain |
4 |
Durasi Produksi |
Lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk atau jasa |
Jumlah Produksi |
Jumlah produk atau jasa yang diproduksi dalam satu periode waktu tertentu |
|
6 |
Harga Jual |
Harga yang ditetapkan untuk menjual produk atau jasa |
4. Cara Menghitung HPP Per Unit
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan HPP, mengapa HPP per unit penting, dan faktor-faktor yang mempengaruhi HPP, kini saatnya kamu mempelajari cara menghitung HPP per unit. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghitung HPP per unit, diantaranya adalah:
a. Metode Full Costing
Metode Full Costing adalah metode yang paling sederhana dan paling mudah dipahami dalam menghitung HPP per unit. Metode ini menghitung seluruh biaya produksi, baik itu biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Dalam metode Full Costing, HPP per unit dihitung dengan menggunakan rumus:
HPP per Unit = (Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik) / Jumlah Unit Produksi
b. Metode Direct Costing
Metode Direct Costing hanya menghitung biaya produksi yang langsung terkait dengan barang atau jasa yang dihasilkan. Biaya tidak langsung seperti biaya overhead pabrik tidak diikutsertakan dalam perhitungan HPP. Dalam metode Direct Costing, HPP per unit dihitung dengan menggunakan rumus:
HPP per Unit = (Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung) / Jumlah Unit Produksi
c. Metode ABC Costing
Metode ABC Costing atau Activity Based Costing adalah metode yang paling rumit dalam menghitung HPP per unit. Metode ini mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa dan membagi biaya produksi berdasarkan aktivitas tersebut. Dalam metode ABC Costing, HPP per unit dihitung dengan menggunakan rumus:
HPP per Unit = (Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Aktivitas) / Jumlah Unit Produksi
5. Contoh Perhitungan HPP Per Unit dengan Metode Full Costing
Untuk membantu kamu memahami cara menghitung HPP per unit dengan lebih jelas, berikut ini adalah contoh perhitungan HPP per unit dengan metode Full Costing:
PT XYZ memproduksi kantong plastik. Biaya bahan baku yang digunakan adalah Rp. 100.000, biaya tenaga kerja langsung adalah Rp. 50.000, dan biaya overhead pabrik adalah Rp. 25.000. PT XYZ memproduksi 500 kantong plastik dalam satu periode waktu.
Maka, HPP per unit dapat dihitung sebagai berikut:
HPP per Unit = (Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik) / Jumlah Unit Produksi
HPP per Unit = (Rp. 100.000 + Rp. 50.000 + Rp. 25.000) / 500
HPP per Unit = Rp. 350
6. FAQ tentang HPP Per Unit
a. Apa yang terjadi jika HPP per unit terlalu tinggi?
Jika HPP per unit terlalu tinggi, maka harga jual produk atau jasa juga akan tinggi. Hal ini bisa membuat konsumen enggan membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan. Oleh karena itu, pastikan kamu menghitung HPP dengan baik agar bisa menetapkan harga jual yang wajar dan menarik bagi konsumen.
b. Apa yang terjadi jika HPP per unit terlalu rendah?
Jika HPP per unit terlalu rendah, maka kamu akan mengalami kerugian. Hal ini karena kamu akan menjual produk atau jasa dengan harga yang lebih rendah dari biaya produksi yang sebenarnya. Oleh karena itu, pastikan kamu menghitung HPP dengan baik agar bisa menetapkan harga jual yang menguntungkan bagi bisnis kamu.
c. Apakah HPP per unit selalu konstan?
Tidak selalu. HPP per unit bisa berubah-ubah tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti harga bahan baku yang naik atau turun, biaya tenaga kerja yang berubah, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perhitungan HPP secara berkala agar bisa mengetahui perubahan biaya produksi dan menetapkan harga jual yang tepat.
d. Apakah perhitungan HPP per unit hanya berlaku untuk produk?
Tidak. Perhitungan HPP per unit juga berlaku untuk jasa yang kamu tawarkan. Meskipun tidak ada bahan baku yang digunakan dalam jasa, namun biaya tenaga kerja dan biaya overhead tetap harus diperhitungkan dalam perhitungan HPP per unit.
e. Bagaimana jika jumlah produksi berkurang atau meningkat?
Jumlah produksi yang berkurang atau meningkat akan memengaruhi HPP per unit. Jika jumlah produksi berkurang, maka HPP per unit akan naik karena biaya produksi akan dibagi dengan jumlah produksi yang sedikit. Sebaliknya, jika jumlah produksi meningkat, maka HPP per unit akan turun karena biaya produksi akan dibagi dengan jumlah produksi yang banyak.
Kesimpulan
Kawan Mastah, menghitung HPP per unit sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat dan mendapatkan laba yang maksimal. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghitung HPP per unit, diantaranya adalah metode Full Costing, Direct Costing, dan ABC Costing. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga kamu perlu memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi bisnis kamu. Jangan lupa untuk melakukan perhitungan HPP secara berkala agar bisa menetapkan harga jual yang tepat dan memperoleh laba yang maksimal.