Hello Kawan Mastah, terima kasih sudah berkunjung. Vaksinasi menjadi salah satu cara untuk melindungi diri dari virus COVID-19 yang kini masih mewabah di seluruh dunia. Salah satu jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Astrazeneca. Namun, seperti halnya dengan vaksin jenis lainnya, vaksin Astrazeneca juga dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Artikel ini akan membahas tentang efek samping vaksin Astrazeneca dan juga cara mengatasinya.
Apa Itu Vaksin Astrazeneca?
Sebelum membahas efek samping dan cara mengatasinya, mari kita bahas lebih dulu tentang vaksin Astrazeneca ini. Vaksin Astrazeneca adalah salah satu jenis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Inggris-Swedia, AstraZeneca. Vaksin ini menggunakan virus yang telah dimodifikasi agar tidak menyebabkan COVID-19, namun masih dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang bisa melawan virus COVID-19.
Vaksin Astrazeneca diberikan dalam dua dosis, dengan interval antara dosis sekitar 8-12 minggu. Vaksin ini sudah digunakan di banyak negara, termasuk Indonesia.
Efek Samping Vaksin Astrazeneca
Meskipun vaksin Astrazeneca memiliki efektivitas yang cukup tinggi dalam mencegah penyakit COVID-19, namun seperti halnya dengan vaksin jenis lainnya, vaksin ini juga dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menerima vaksin Astrazeneca:
Efek Samping | Frekuensi |
---|---|
Rasa sakit di tempat suntikan | Umum |
Kemerahan atau pembengkakan di tempat suntikan | Umum |
Demam | Umum |
Sakit kepala | Umum |
Kelelahan | Umum |
Nyeri otot atau sendi | Umum |
Mual atau muntah | Tidak umum |
Diare | Tidak umum |
Pusing | Tidak umum |
Sesak napas | Jarang |
Trombosis vena cerebral (TVC) | Sangat jarang |
Trombosis vena dalam (TVD) | Sangat jarang |
Sindrom trombositopenia-trombotik (TTS) | Sangat jarang |
Efek samping umum seperti rasa sakit di tempat suntikan, demam, sakit kepala, dan kelelahan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika efek samping yang muncul sangat mengganggu atau bertahan lebih dari beberapa hari, sebaiknya segera hubungi dokter.
Sementara itu, efek samping jarang seperti sesak napas atau efek samping sangat jarang seperti TVC, TVD, dan TTS harus segera ditangani oleh tenaga medis yang kompeten.
Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin Astrazeneca
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi efek samping vaksin Astrazeneca:
1. Mengompres Tempat Suntikan
Jika merasa sakit atau bengkak di tempat suntikan, cobalah untuk mengompresnya dengan bantuan es atau handuk dingin yang dibasahi air dingin. Hal ini dapat membantu meredakan rasa sakit dan membantu mengurangi pembengkakan.
2. Minum Obat Pereda Nyeri dan Demam
Untuk mengatasi efek samping seperti demam atau sakit kepala, Anda dapat minum obat pereda nyeri dan demam seperti parasetamol atau ibuprofen. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat.
3. Beristirahat dengan Cukup
Efek samping seperti kelelahan dan sakit kepala bisa diatasi dengan beristirahat yang cukup. Pastikan Anda tidur selama 7-9 jam setiap malam dan hindari aktivitas yang terlalu melelahkan.
4. Minum Banyak Air
Agar tubuh terhidrasi dengan baik, pastikan Anda minum banyak air setelah menerima vaksin. Hal ini juga dapat membantu mengurangi efek samping seperti demam dan sakit kepala.
5. Jangan Menggaruk atau Menggosok Tempat Suntikan
Meskipun mungkin terasa gatal atau sedikit sakit di tempat suntikan, sebaiknya jangan menggaruk atau menggosoknya. Hal ini dapat membuat infeksi dan rasa sakit semakin parah.
FAQ
1. Apakah vaksin Astrazeneca aman?
Ya, vaksin Astrazeneca telah melewati serangkaian uji klinis dan telah disetujui oleh banyak badan pengawas obat di seluruh dunia. Namun, seperti halnya dengan vaksin jenis lainnya, vaksin Astrazeneca juga dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang.
2. Siapa yang boleh menerima vaksin Astrazeneca?
Vaksin Astrazeneca dapat diberikan kepada orang dewasa yang sehat, antara usia 18-64 tahun. Namun, untuk orang yang lebih tua atau memiliki kondisi kesehatan yang serius, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menerima vaksin ini.
3. Apa yang harus dilakukan jika muncul efek samping yang sangat mengganggu?
Jika efek samping yang muncul sangat mengganggu atau bertahan lebih dari beberapa hari, sebaiknya segera hubungi dokter. Efek samping sangat jarang seperti TVC, TVD, dan TTS harus segera ditangani oleh tenaga medis yang kompeten.
4. Apakah vaksin Astrazeneca melindungi dari varian COVID-19 yang baru muncul?
Meskipun varian baru COVID-19 mungkin memiliki perbedaan di dalam strukturnya, namun vaksin Astrazeneca tetap efektif dalam mencegah penyakit COVID-19. Namun, vaksin ini masih harus dievaluasi lebih lanjut untuk melihat keefektifannya dalam melindungi dari varian baru yang muncul.
5. Apakah boleh minum alkohol setelah menerima vaksin Astrazeneca?
Meskipun tidak ada larangan untuk minum alkohol setelah menerima vaksin, namun sebaiknya hindari mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan. Alkohol dapat mengurangi kekebalan tubuh, sehingga dapat mengurangi efektivitas vaksin.
Kesimpulan
Vaksin Astrazeneca adalah salah satu jenis vaksin COVID-19 yang efektif dalam mencegah penyakit COVID-19. Namun, seperti halnya dengan vaksin jenis lainnya, vaksin ini juga dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Jika Anda menerima vaksin Astrazeneca dan mengalami efek samping yang mengganggu atau bertahan lebih dari beberapa hari, sebaiknya segera hubungi dokter.